Terdampak Corona, Neraca Dagang Februari Diramal Surplus

Agatha Olivia Victoria
16 Maret 2020, 09:39
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat  atau lebih kecil bahkan hampir seperti
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. Impor pada Februari diperkirakan turun seiring penyebaran virus corona.

Neraca perdagangan pada Februari 2020 diperkirakan surplus seiring impor yang menurun akibat penyebaran virus corona. Adapun Badan Pusat Statistik bakal merilis data neraca perdagangan hari ini. 

Berbeda dengan hari biasanya, BPS tak menggelar konferensi pers maupun konferensi video. Hal ini lantaran Kepala BPS Suhariyanto sedang diisolasi seusai pulang dari New York, Amerika Serikat, Minggu (8/3) lalu.

Advertisement

Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan pada Februari bakal surplus US$ 91 juta. "Surplus perdagangan ini diakibatkan oleh adanya penurunan laju impor bulanan lebih besar dibandingkan laju ekspor," ucap Josua kepada Katadata.co.id, Senin (16/3).

Impor diperkirakan terkontraksi 3,08% secara tahunan. Hal ini didorong oleh lalu lintas perdagangan barang yang terganggu, khususnya dari Tiongkok seiring dengan penurunan aktivitas manufaktur di Tiongkok akibat Covid-19.

(Baca: Rupiah Kembali Perkasa usai The Fed Mendadak Pangkas Bunga Acuan )

Laju impor dari Tiongkok yang turun tajam tersebut juga terindikasi dari defisit perdagangan Tiongkok bulan Februari yang hanya mencapai US$ 7.09 triliun. Sementara dari sisi impor migas, pertumbuhan impor migas diperkirakan terhambat oleh  penurunan harga minyak sebesar 13,19% secara bulanan.

Sementara dari sisi ekspor, Josua memperkirakan terjadi penurunan hingga 4,9%. Penurunan ekspor secara khusus terjadi pada ekspor nonmigas yang didorong oleh adanya penurunan harga komoditas global. "Yang mana utamanya juga disebabkan oleh Covid-19," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement