AS Kaji Pangkas Pajak Pekerja di Tengah Ancaman Resesi

Agustiyanti
20 Agustus 2019, 15:58
donald trump, presiden as, resesi
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Donald Trump menyebut perekonomian AS dalam kondisi yang baik dan tak terganggu perang dagang dengan Tiongkok.

Sejumlah pejabat senior Gedung Putih mulai membahas kemungkinan untuk memangkas sementara pajak penghasilan pekerja, guna menahan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) di tengah perang dagang dan ancaman resesi.

Dikutip dari The Washington Post, tiga orang sumber yang akrab dengan diskusi tersebut mengungkapkan kekhawatiran yang berkembang terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) di antara para pembantu ekonomi utama Presiden Donald Trump.

Pembicaraan masih dalam tahap awal dan mencakup keringanan pajak lainnya. Ketiga sumber yang tak mau disebut namanya juga menjelaskan para pejabat belum memutuskan apakah akan secara resmi mendorong Kongres untuk menyetujui langkah-langkah ini. Namun, Gedung Putih semakin banyak membahas ide-ide untuk mendorong ekonomi yang melambat.

Meskipun rapat terkait wacana pemangkasan gaji penghasilan dilaksanakan pada Senin, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang membantah bahwa ide tersebut tengah dipertimbangkan secara aktif.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Ancaman Ekonomi di 2020 Sulit Diprediksi )

"Seperti yang dikatakan (Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow) katakan kemarin, lebih banyak pemangkasan pajak untuk rakyat AS Sudah pasti, tetapi pemangkasan pajak penghasilan bukan sesuatu yang dipertimbangkan saat ini," jelas dia.

Pernyataan dan diskusi internal terkait pemangkasan gaji penghasilan ini adalah bagian dari upaya yang berkembang pesat dari Gedung Putih untuk menjaga kepercayaan bisnis dan konsumen. Ekspansi bisnis turun akibat kekhawatiran perang dagang, tetapi pengeluaran konsumen tetap kuat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...