Singapura Terancam Resesi Ekonomi Akibat Perang Dagang AS-Tiongkok

Agustiyanti
14 Agustus 2019, 12:49
perang dagang, resesi
Lightwise/123RF.com
Perang dagang antara AS dan Tiongkok berdampak pada ekonomi Singapura yang terancam mengalami resesi ekonomi tahun ini.

Singapura berpotensi mengalami resesi ekonomi pada tahun ini, seiring penurunan aktivitas ekonomi yang dialami negara tersebut pada paruh pertama tahun ini. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok disinyalir menjadi penyebab utama merosotnya perekonomian negara tersebut.

Perang dagang antara AS dan Tiongkok membawa Singapura menuju pertumbuhan ekonomi terendah sejak 2009 yang turun 0,6% akibat krisis keuangan global.

Dikutip dari CNN, Singapura memangkas target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi di kisaran 0% hingga 1% dari proyeksi sebelumnya di kisaran 1,5% hingga 2,5%.

Advertisement

 (Baca: Terancam Resesi, Singapura Negara Penanam Modal Terbesar di Indonesia)

Penurunan proyeksi tersebut seiring dengan angka Produk Domestik Bruto (PDB) pada April-Juni 2019 yang turun 3,3% dibanding tiga bulan pertama tahun ini.

Kementerian Perdagangan Singapura menyebut menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut seiring dengan dampak dari memanasnya perang dagang antara AS dan Tiongkok. Singapura sangat bergantung pada ekspor dan China yang tengah mengalami perlambatan ekonomi merupakan partner dagang utama negara tersebut.

(Baca: Perang Dagang Mereda Sesaat, Trump Tunda Kenakan Tarif Impor Ponsel dan Mainan Tiongkok)

Dampak perang dagang pun diperkirakan masih akan menerpa perekonomian Singapura hingga akhir tahun ini.

"Dengan ketegangan perdagangan antara AS-Tiongkok yang tidak mungkin mereda dalam waktu dekat, kami memperkirakan ekspor dan bisnis terkait perdagangan akan mendorong ekonomi Singapura ke dalam resesi pada kuartal III," ujar Sian Fenner dari Oxford Economics dalam sebuah catatan.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement