Ekonomi AS Minus 4,8% akibat Corona, Sri Mulyani Waspadai Dampak ke RI

Agatha Olivia Victoria
30 April 2020, 16:01
pertumbuhan ekonomi, amerika serikat, tiongkok, pandemi virus corona, virus corona
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut arus modal keluar dari negara emerging market bahkan mencapai US$ 100 milir atau sekitar 0,4% dari produk domestik bruto pada Maret 2020.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok turun tajam pada kuartal pertama tahun ini akibat pandemi virus corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anjloknya perekonomian dua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini akan berdampak signifikan pada Indonesia.

"Jadi ini menimbulkan kewaspadaan bagi kita semua karena dampaknya sangat dalam dan dahsyat dalam perekonomian terutama pada kuartal I," kata Sri Mulyani pada rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat dalam konferensi video di Jakarta, Kamis (30/4).

Amerika Serikat baru saja merilis data pertumbuhan domestik bruto pada kuartal I 2020 minus 4,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara Tiongkok sebelumnya mencatatkan perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini minus sebesar 6,8%.

Menurut Sri Mulyani, terjadi  eskalasi kepanikan global sangat tinggi akibat pandemi corona sehingga menyebabkan reaksi yang tak rasional di sektor keuangan pada bulan lalu. Arus modal keluar dari negara emerging market bahkan mencapai US$ 100 milir atau sekitar 0,4% dari produk domestik bruto.

(Baca: Menkeu Sebut Kerugian Dunia Imbas Corona Capai Rp 134 Ribu Triliun)

Sementara di Indonesia, aliran modal asing yang keluar dari Surat Berharga Negara mencapai lebih dari Rp 120 triliun pada Maret. "Sehingga menyebabkan tekanan luar biasa dan Bank Indonesia harus mengatasi nilai tukar kita," ujarnya.

Dengan demikian, pasar saham pun terkoreksi sangat dalam akibat arus modal asing yang terus keluar. Hingga 24 April, Sri Mulyani mengungkapkan indeks saham negara maju tercatat turun 16,3% dan emerging market anjlok 20%.

Selain pasar keuangan, dampak Covid-19 juga menyebabkan harga komoditas turun. Tercatat, harga minyak global turun 70% sejak awal Januari.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...