BI Jamin Likuiditas Bank Terjaga untuk Lakukan Restrukturisasi Kredit

Agatha Olivia Victoria
19 Mei 2020, 16:32
pandemi corona, suntikan likuiditas, likuiditas bank, perbankan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi. BI menulai kondisi likuiditas perbankan tetap memadai dan mendukung berlanjutnya penurunan suku bunga.

Bank Indonesia menyatakan telah mengeluarkan sejumlah kebijakan guna menyuntikkan likuiditas ke pasar keuangan dan perbankan sejak awal tahun mencapai sekitar Rp 583,5 triliun.  Likuiditas perbankan pun dinilai aman meski menjalankan program restrukturisasi kredit.

"Sejak awal 2020, BI telah melakukan injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan mencapai Rp 583,5 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video, Selasa (19/5).

Advertisement

Injeksi likuditas tersebut, antara lain melalui pembelian surat berharga negara dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas perbankan melalui transaksi term-repo SBN, swap valas, serta penurunan Giro Wajib Minimum rupiah.

Secara perinci, injeksi likuiditas melalui pembelian SBN di pasar sekunder tercatat Rp 166,2 triliun. Kemudian, melalui penurunan GWM rupiah pada Januari hingga April Rp 53 triliun, dan pada Mei Rp 102 triliun. Sedangkan sisanya melalui swap valas dan sebagainya.

(Baca: BI Tahan Bunga Acuan 4,5% demi Jaga Rupiah di Tengah Gejolak Corona)

Perry menilai total injeksi likuiditas tersebut bisa mendorong perekonomian didukung dengan program pemulihan ekonomi pemerintah. "Sinergi antara pemerintah, BI, dan otoritas lainnya sangat diperlukan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement