Asing Lepas Saham, IHSG Sesi Satu Berakhir di Zona Merah

Image title
27 Mei 2020, 13:00
Karyawan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen di level 4.545,95.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. IHSG turun seiring aksi investor asing yang melepaskan portofolio saham.

Indeks harga saham gabungan pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (27/5),  ditutup turun tipis 0,06 poin ke level 4.626,73. IHSG turun seiring aksi investor asing yang melepaskan portofolio saham.

 Sepanjang sesi pertama, tercatat total volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 4,4 miliar unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,04 triliun. Ada 179 saham naik, 164 saham turun, dan 151 saham tidak berubah.

Modal asing pada sesi satu ini tercatat mengalir keluar dengan nilai jual bersih atau net sell mencapai Rp 277,26 miliar di seluruh pasar. Asing banyak melepas saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk  dengan net sell mencapai Rp 118,26 miliar. Harga saham emiten berkode TLKM ini pun turun 2,46% menjadi Rp 3.170 per saham.

Anjloknya harga saham TLKM membuat harga saham-saham di sektor infrastruktur secara keseluruhan turun 1,16%. Padahal, beberapa saham di sektor ini, bergerak di zona hijau. Harga saham  PT Jasa Marga Tbk atau JSMR naik 1,27% menjadi Rp 3.990 dan PT XL Axiata Tbk atau EXCL naik hingga 2,88% menjadi Rp 2.500.

Sementara itu, harga saham-saham di sektor industri dasar tercatat naik paling tinggi mencapai 1,02%. Beberapa saham yang mampu mendorong kenaikan tersebut, yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Semen Indonesia Tbk. Harga saham CPIN naik 2,68% menjadi Rp 4.990 per saham, sedangkan SMGR naik 4,66% menjadi Rp 8.975 per saham.

(Baca: New Normal Diprediksi Dongkrak IHSG, Saham Properti Jadi Rekomendasi)

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai bahwa ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok membawa sentimen negatif pada pasar modal. Ketegangan tersebut dinilai berpotensi memicu perang dingin antara kedua negara.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...