Permintaan Lesu, BI: Inflasi Ramadan Tahun Ini Sangat Rendah

Agatha Olivia Victoria
28 Mei 2020, 18:02
inflasi, BI, ramadan, permintaan lesu, pandemi corona, psbb
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Ilustrasi. BI memperkirakan inflasi Ramadan tahun ini rendah lantaran permintaan yang turun seiring aktivitas masyarakat yang terbatas akibat pandemi corona.

Bank Indonesia meramal inflasi bulan Mei hanya mencapai 0,09% secara bulanan dan 2,21% secara tahunan. Rendahnya perkiraan tersebut seiring dampak penurunan permintaan akibat pandemi virus corona.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan survei pemantauan harga sampai pekan keempat Mei 2020. "Kami perkirakan Mei sangat rendah hanya 0,09%. Ini berarti inflasi Ramadhan tahun ini sangat rendah," ujar Perry dalam konferensi video, Kamis (28/5).

Perry menjelaskan, inflasi pada bulan Ramadan sebelum Idul Fitri pada tahun lalu mencapai 0,68%. Sementara pada bulan berikutnya saat Idul Fitri dan setelahnya, inflasi tercatat sebesar 0,55%. 

Ia pun menilai terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya inflasi. Pertama, permintaan yang rendah akibat Covid-19.  Pada tahun-tahun lalu, permintaan saat Ramadan dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat yang gemar berbuka puasa di luar rumah dan berbelanja menjelang Lebaran. 

(Baca: Mudik Dilarang, Peredaran Uang di Desa saat Lebaran Hanya Turun 6,4%)

Namun akibat Covid-19, aktivitas-aktivitas tersebut menjadi terbatas terutama dengan diberlakukannyaPembatasan Sosial Berskala Besar. "Ini terlihat pula dari pendapatan masyarakat," katanya.

Kedua, rendahnya harga komoditas global yang turut berpengaruh pada harga barang impor. Imported inflation atau inflasi yang disebabkan kenaikan harga barang impor pun sangat rendah. 

Ketiga, stabilitas nilai tukar yang terjaga. Meski mendapat tekanan pada Maret lalu, kurs rupiah saat ini tetap stabil dan cenderung menguat ke arah fundamental.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...