Meski Ada Ramadan dan Lebaran, Inflasi Mei Diramal Hanya 0,1%

Agatha Olivia Victoria
2 Juni 2020, 09:30
ramadan, lebaran, pandemi corona, inflasi, bps
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. Harga beberapa bahan pangan seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam, dan bawang putih diperkirakan menurun.

Inflasi pada Mei diperkirakan hanya mencapai kisaran 0,1% meski terdapat momentum Ramadan dan Lebaran. Efek pembatasan sosial berskala besar membuat permintaan masyarakat melemah. 

Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto memperkirakan inflasi bulan Mei hanya akan mencapai 0,1%, sedangkan secara tahunan 2,08%. "Kegiatan masyarakat pada bulan Ramadan sangat terbatas," ujar Ryan kepada Katadata.co.id, Selasa (2/6).

Harga beberapa bahan pangan seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam, dan bawang putih diperkirakan menurun. Sementara beberapa komoditas lainnya, seperti bawang merah, daging ayam, dan daging sapi masih meningkat, 

Ryan menyebut, sektor transportasi dan pariwisata masih tertekan dengan PSBB dan larangan mudik lebaran. Penjualan pakaian dan alas kaki pun tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi. "Demikian juga dengan kelompok usaha perdagangan non sembako yang turut terkena dampak PSBB," kata dia.

(Baca: Permintaan Lesu, BI: Inflasi Ramadan Tahun Ini Sangat Rendah)

Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution memperkirakan laju inflasi Mei sebesar 0,16% secara bulanan atau 2,29% secara tahunan. Inflasi bulan Mei terutama bersumber dari kenaikan harga kebutuhan pokok yang permintaannya sedikit meningkat selama bulan puasa dan Lebaran.

"Meskipun kenaikannya tidak sepesat bulan puasa dan lebaran tahun sebelumnya," kata Damhuri kepada Katadata.co.id, Selasa (2/6) di waktu yang berlainan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...