Masyarakat Bawah Paling Terimbas Corona, Ketimpangan Naik pada Maret

Agustiyanti
15 Juli 2020, 14:46
ketimpangan pengeluaran penduduk, kesenjangan kekayaan, ketimpangan penduduk miskin dan kaya, kemiskinan, gini ratio
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi. Kenaikan ketimpangan pengeluaran atau gini ratio terutama terjadi di daerah perkotaan yang naik dari 0,391 pada September 2019 dan 0,392 pada Maret 2019 menjadi 0,393.

Badan Pusat Statistik menyebut pandemi virus corona memukul pendapatan hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dengan dampak paling dalam pada masyarakat menengah bawah. Akibatnya, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2020 melebar dibandingkan September 2019. 

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio tercatat sebesar 0,381 pada Maret 2020. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan gini ratio September 2019 sebesar 0,380, tetapi menurun 0,001 poin dibandingkan Maret 2019.

Indeks gini berkisar antara 0 hingga 1. Apabila koefisien gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan benar-benar sempurna terjadi.

"Kenapa ini terjadi? Karena Covid-19 membuat pendapatan seluruh mayarakat mengalami penurunan. Dengan catatan, penurunan paling dalam terjadi pada masyarakat bawah," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers, Rabu (15/7). 

(Baca: Ekonomi Terpukul Corona, Penduduk Miskin RI Bertambah Jadi 26,43 Juta)

Ia menjelaskan kenaikan gini ratio terutama terjadi di daerah perkotaan yang naik dari 0,391 pada September 2019 dan 0,392 pada Maret 2019 menjadi 0,393. Sementara di pedesaan, gini ratio tercatat sebesar 0,317, naik dibandingkan September 2019 tetapi stagnan dibandingkan  periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...