Harga Telur Ayam hingga Emas Naik Tipis, BI Ramal Inflasi Juli 0,01%
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Juli akan sebesar 0,01%, lebih rendah dari proyeksi pekan lalu sebesar 0,04%. Ini lantaran harga komoditas telur ayam ras hingga emas perhiasan hanya naik tipis pada pekan ketiga bulan ini.
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,10% dan secara tahunan sebesar 1,66%," tulis Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (17/7).
Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar 0,05%, emas perhiasan sebesar 0,03%, dan rokok kretek filter sebesar 0,01%.
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar 0,09%, bawang putih sebesar 0,03%, gula pasir 0,02%, jeruk 0,02%, serta cabai merah, daging sapi, kelapa, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%.
(Baca: Bunga Acuan BI Terendah Sepanjang Sejarah, Apa Pemicunya?)
Kondisi inflasi yang masih terkendali ini sebelumnya menjadi salah satu alasan bank sentral menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 4%. Gubernur BI Perry Warjiyo menilai inflasi saat ini tetap rendah dan mendukung stabilitas perekonomian.