Chatib Basri Usul Pemerintah Tambah BLT Rp 120 T untuk Kerek Konsumsi

Rizky Alika
20 Juli 2020, 14:27
BLT, bantuan langsung tunai, bantuan sosial, dana perlindungan sosial
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menilai bantuan sosial menjadi salah satu kunci untuk mendorong permintaan dan memulihkan perekonomian.

Konsumsi rumah tangga menjadi salah satu komponen penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah perlu menambahkan anggaran bantuan langsung tunai hingga mencapai Rp 120 triliun untuk membantu masyarakat kelas menegah bawah.

Saran besaran tambahan bantuan tersebut memperhitungkan sebagian besar penduduk Indonesia yang tergolong expiring middle class atau kelompok yang belum memiliki pendapatan cukup untuk masuk kelas menengah.
Berdasarkan data Bank Dunia, ada 115 juta orang Indonesia yang termasuk dalam expiring middle class atau setara 30 juta rumah tangga.

Advertisement

"Kalau mereka dapat Rp 1 juta setiap bulan, maka perlu Rp 30 triliun. Kalau BLT diperpanjang sampai empat bulan, perlu tambahan BLT Rp 120 triliun," kata Chatib dalam sebuah diskusi daring, Senin (20/7).

Menurutnya, tambahan BLT tepat diberikan untuk masyarakat menengah ke bawah karena kelompok tersebut akan membelanjakan uangnya saat menerima bantuan. Hal ini berbeda dengan kelompok pendapatan atas yang memilih untuk menabung jika memiliki dana.

(Baca: Bertumpu pada Belanja Pemerintah agar Terhindar dari Jurang Resesi)

Chatib menilai peningkatan belanja merupakan kunci dari pemulihan ekonomi lataran mendorong permintaan. Peningkatan konsumsi masyarakat dapat diikuti dengan penambahan investasi. Sebaliknya, kenaikan investasi tidak menjamin peningkatan konsumsi masyarakat. Pengusaha juga enggan melakukan ekspansi bila tidak ada daya beli masyarakat.

Di sisi lain, menurut Chatib, perlindungan sosial juga diperlukan bagi kelompok menengah ke bawah untuk mendorong mereka tetap tinggal di rumah. Sebab, orang dengan pendapatan rendah tidak mempunyai pilihan untuk tetap di rumah selama pandemi covid-19 guna memenuhi kebutuhan hidup.

"Jadi yang paling efektif itu BLT diikuti dengan kebijakan fiskal dan didukung kebiijakan moneter," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement