Harga Bawang & Tarif Pesawat Anjlok, BPS Catat Deflasi 0,1% pada Juli
Badan Pusat Statistik mencatat terjadi deflasi sebesar 0,1% pada Juli 2020. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang tajam pada komoditas bawang merah hingga tarif angkutan udara.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan bahwa dengan deflasi pada bulan lalu, inflasi secara tahunan pada Juli tercatat 1,54% dan secara tahun kalender 0,98%. Deflasi terjadi di 61 kota. "Dari 90 kota yang dipantau," kata Suhariyanto dalam konferensi virtual, Senin (3/8).
Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari yakni 1,09%. Penyebab utama deflasi di kota itu adalah penurunan harga bawang merah dan bawang putih.
Sementara itu, deflasi terendah terjadi di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, dan Bulukumba masing-masing 0,01%. Sebaliknya, inflas tertinggi terjadi di Timika 1,45% disumbang kenaikan tarif angkutan udara. Inflasi terendah di Banyuwangi dan Jember masing-masing 0,01%.
Suhariyanto menilai, pergerakan inflasi di Indonesia terus menurun pada tahun ini. "Terlihat dari angka inflasi secara tahunan,"ujarnya.
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok terbesar penyumbang deflasi. Dengan andil 0,19%, kelompok tersebut mengalami deflasi 0,73%.
Komoditas yang harganya turun cukup tajam dan dominan menyumbang deflasi yakni bawang merah yang memiliki peran 0,11%, daging ayam ras 0,04%, bawang putih 0,03%, beras, cabai rawit, dan gula pasir masing-masing 0,01%. Namun, masih ada beberapa komoditas pada kelompok itu yang menyumbang inflasi, yakni telur ayam ras sebesar 0,04% dan rokok putih 0,01%.