Laba Semester I Anjlok, BTN Optimistis Capai Target Tahun Ini Rp 1,2 T

Image title
3 Agustus 2020, 19:42
BTN, laba bersih btn, kredit btn, target btn
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi. BTN meyakini tambahan paket stimulus terkait kredit pemilikan rumah subsidi selisih bunga akan memperbaiki profitabilitas perusahaan.

PT Bank Tabungan Negara Tbk optimistis mampu melampaui target laba bersih 2020 sebesar Rp 1,2 triliun. Pada semester tahun ini, BTN meraup laba bersih Rp 768 miliar, turun 41% dibanding periode sama tahun lalu Rp 1,3 triliun.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa salah satu faktor optimisme tersebut karena ada pelonggaran pembatasan sosial berskala besar di tengah kondisi Covid-19 sehingga kegiatan ekonomi sudah mulai menggeliat.

Advertisement

"Apa lagi ada tambahan paket stimulus terkait kredit pemilikan rumah subsidi selisih bunga, ini juga akan memperbaiki profitabilitas kami," kata Pahala dalam konferensi pers secara virtual, Senin (3/8).

Berdasarkan optimisme tersebut, laba bersih BTN sepanjang tahun ini ditargetkan dapat tumbuh hingga lebih dari 474% dibandingkan dengan laba bersih sepanjang tahun lalu. Tahun lalu,  BTN hanya membukukan laba Rp 209 miliar akibat peningkatan pencadangan.

Faktor lain yang bisa membuat laba bersih BTN meningkat adalah penurunan biaya dana alias cost of fund. Di tengah pandemi ini, kondisi likuiditas melonggar seiring dengan penyaluran kredit baru industri perbankan yang melambat.

Hal ini juga dialami BTN terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan alias loan to deposit ratio pada semester I 2020 yang turun 111,27% pada semester I 2019. Selain itu, rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio juga terdongkrak 105,5% di semester I 2019, menjadi 132,22% di semester I 2020.

"Karena perlambatan kredit itu, likuiditas di market justru ada perbaikan. Kami harap dengan adanya perbaikan likuiditas, persaingan mencari likuiditas menurun dan cost of fund juga diharapkan menurun," kata Pahala.

Dia mengatakan, bahwa cost of fund perusahaan hingga akhir Juni 2020 ini sudah turun sebesar 80 basis poin. Sedangkan hingga akhir tahun, diperkirakan terjadi lagi penurunan sebesar 30-40 basis poin lagi yang mendorong adanya permintaan terhadap kredit baru.

BTN sendiri menargetkan penyaluran kredit sampai akhir tahun ini bisa tumbuh antara 4% hingga 5% dibandingkan kredit sepanjang 2019. Kredit yang disalurkan BTN sepanjang tahun lalu senilai Rp 255,82 triliun,  lebih besar sekitar Rp 10 triliun dibandingkan akhir tahun ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement