Tak Terpengaruh Kontraksi Ekonomi, Rupiah Menguat jadi 14.550/Dolar AS
Nilai tukar rupiah menguat 0,51% ke posisi Rp 14.551 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot sore ini. Rupiah menguat meski data produk domestik bruto pada kuartal II 2020 terkontraksi 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih buruk dari prediksi pemerintah yakni negatif 4,3%.
Tak hanya rupiah, hampir seluruh mata uang Asia menguat. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,22%, dolar Singapura 0,23%, dolar Taiwan 0,18%, won Korea Selatan 0,43%, peso Filipina 0,07%, rupee India 0,15%, yuan Tiongkokm 0,47%, ringgit Malaysia 0,56%, dan baht Thailand 0,15%. Hanya dolar Hong Kong yang menguat 0,01%.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, rupiah berada pada posisi Rp 14.623 per dolar AS, naik 74 poin dibandingkan kemarin.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar tidak kaget dengan rilis data pertumbuhan ekonomi RI kuartal kedua yang terkontraksi 5,2%. "Karena sebelumnya baik pemerintah, Bank Indonesia maupun para pengamat sudah menduga," ujar Ibrahim, Rabu (5/8).
Kendati demikian, realisasi kontraksi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih besar dibandingkan beberapa proyeksi yang disampaikan baik oleh pemerintah maupun BI. Namun, kedua pihak masih optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III bisa kembali positif.