Sri Mulyani Bantah RI Sudah Resesi, Ekonomi Kuartal III Bisa Tumbuh 0%

Agatha Olivia Victoria
5 Agustus 2020, 20:02
pertumbuhan ekonomi, pandemi corona, virus corona, kontraksi ekonomi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani masih optimistis perekonomian pada kuartal III 2020 dapat tumbuh 0%.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 4,19% dibandingkan kuartal sebelumnya. Realisasi ini lebih buruk dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tetapi negatif  2,41% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Meski sudah mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut dilihat secara kuartalan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan Indonesia belum memasuki fase resesi secara teknis. "Resesi itu dilihat jika pertumbuhan negatif dua kuartal berturut secara tahunan," kata Sri Mulyani dalam konferensi virtual, Rabu (5/8).

Advertisement

Kuartal ketiga akan menjadi penentu apakah Indonesia memasuki jurang resesi. Kontraksi yang cukup dalam dikhawatirkan memicu kinerja kuartal III lebih buruk dari yang diprediksi sebelumnya. Namu, ia memastikan pemerintah akan bekerja dengan keras pada kuartal III agar pertumbuhan negatif tak kembali terjado. 

Sri Mulyani pun berharap dunia usaha dan para pembuat kebijakan bisa turut berpartisipasi memulihkan ekonomi dari Covid-19. "Jangan sampai di kuartal III dan IV negatif, harus dihindarkan," ujarnya.

Pemerintah akan memacu belanja pada kuartal III dan IV. Saat ini, pihaknya telah mendorong kementerian/lembaga yang belum menyelesaikan dokumen anggaran.

Sri Mulyani juga akan menambah bantuan sosial produktif dengan anggaran hingga Rp 30 triliun. Bantuan itu ditujukan kepada 12 juta pelaku UMKM. Pemerintah bahkan tengah menyiapkan bantuan tunai kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta. Bantuan akan diberikan kepada 13 juta pekerja dengan anggaran mencapai Rp 31,2 triliun.

Adapula tambahan bansos kepada 10 juta penerima program keluarga harapan berupa pemberian beras 15 kilogram yang sedang disiapkan. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 4,6 triliun.

Tak hanya itu, ada juga tambahan bantuan sosial tunai Rp 500 ribu per penerima kartu sembako dengan alokasi Rp 5 triliun. "Ini akan dibayarkan pada Agustus," katanya.

Dengan langkah tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap perekonomian kuartal III bisa 0%. Sementara untuk kuartal IV bisa meningkat mendekati 3%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement