Ekonomi Tiongkok Mulai Terlihat Pulih, Rupiah & Mata Uang Asia Perkasa
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,46% ke level Rp 14.580 per dolar AS pada pasar spot pagi ini, Selasa (11/8). Penguatan rupiah merespon perbaikan data ekonomi Tiongkok.
Mengutip Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.20 WIB masih bergerak di zona hijau meski melemah dari level pembukaan ke Rp 14.615 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga turut menguat. Dolar Singapura 0,08%, dolar Taiwan 0,22%, won Korea Selatan 0,16%, peso Filipina 0,14%, rupee India 0,05%, yuan Tiongkok 0,14%, dan baht Thailand 0,12%.
Sementara yen Jepang melemah 0,04% dan ringgit Malaysia 0,08%. Sedangkan dolar Hong Kong tak bergerak.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan bahwa sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko pagi ini. Hal tersebut terlihat dari indeks saham Asia yang bergerak menguat.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat kembali menguat yang artinya pasar mulai kembali ke aset berisiko.
"Pasar mungkin sedang merespon positif sinyal pemulihan ekonomi yang terjadi di Tiongkok, demikian juga di AS," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Selasa (11/8).
Tiongkok kemarin merilis data indeks harga konsumen bulan Juli. Hasilnya, melebihi perkiraan yang mengindikasikan pemulihan permintaan di Tiongkok.
Sementara AS telah merilis data tenaga kerja di akhir pekan dan data jumlah lowongan pekerjaan semalam juga lebih bagus dari perkiraan. "Hasil ini juga menunjukkan potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," ujarnya.
Dengan demikian, Tjendra memperkirakan rupiah berpotensi menguat hari ini. Kisaran support di Rp 14.550 per dolar AS dan resisten di Rp 14.700 per dolar AS.