Pertumbuhan Kredit Seret, Laba Perbankan Semester I Anjlok 20%
Otoritas Jasa Keuangan mencatat laba bank umum pada semester pertama tahun ini sebesar Rp 62,57 triliun, turun 20,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 78,51 triliun. Kinerja laba ini terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang hanya tumbuh 1,5% mencapai Rp 5.549,24 triliun.
Berdasarkan data statistik perbankan yang baru dirilis OJK, pendapatan bunga bersih perbankan yang selama ini menjadi penyumbang terbesar keuntungan perbankan turun 2% menjadi Rp 187,88 triliun. Pendapatan bunga turun 3,2% menjadi Rp 398,68 triliun, sedangkan beban bunga turun 4,3% menjadi Rp 211,79 triliun.
Di tengah kredit yang masih seret, dana pihak ketiga perbankan tercatat tumbuh lebih tinggi mencapai 7,9% sehingga total mencapai Rp 6.260,46 triliun. Simpanan dalam bentuk deposito dan giro naik, sedangkan tabungan menurun.
Rasio kredit terhadap simpanan atau LDR pun turun dari 94,84% menjadi 81,9%. Sementara margin bunga bersih turun dari 4,9% menjadi 4,46%.
Selain kredit, NIM dipengaurhi oleh penurunan suku bunga perbankan yang mengalami tren penurunan seiring langkah Bank Indonesia yang telah memangkas bunga acuan perbankan sebesar 2% pada sepanjang tahun ini, meski masih lebih rendah. Rerata bunga deposito turun dari 45 bps dari posisi Juni 2019 menjadi 6,5% pada Juni 2020, bunga giro turun hanya 1% menjadi 2,2%, sedangkan bunga tabungan turun 23 bps menjadi 1,03%.
Sementara berdasarkan data BI, rerata tertimbang suku bunga kredit turun 77 bps menjadi 9,96%.
Di sisi lain, pendapatan operasional nonbunga perbankan berhasil meningkat 20% menjadi Rp 224,31 triliun. Namun, beban operasional nonbunga juga melonjak 19,3% menjadi Rp 331,26 triliun.
Berdasarkan kelompoknya, bank buku kecil mencatatkan penurunan paling signifikan dalam kinerja laba. Kelompok bank umum kegiatan usaha I yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun hanya membukukan laba Rp 195 miliar, anjlok 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 336 miliar.
Kelompok bank BUKU II atau memiliki modal inti Rp 1 triliun hingga kurang dari Rp 5 triliun mencatatkan penurunan laba sebesar 29,4% menjadi Rp 3,68 triliun. Bank BUKU III atau memiliki modal inti Rp 5 triliun hingga kurang dari Rp 30 triliun membukukan penurunan laba 12,4% menjadi Rp 16,58 triliun.
Sementara itu, bank kelompok BUKU IV atau bermodal minimal Rp 30 triliun membukukan laba Rp 40,28 triliun, turun 22,7% dibandingkan semester I 2019.