Rekor Baru Cadangan Devisa RI US$ 137 M yang Ditopang Utang Pemerintah

Agatha Olivia Victoria
7 September 2020, 11:31
cadangan devisa, bank Indonesia, pandemi corona
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus kembali meningkat seiring langkah pemerintah menarik pinjaman luar negeri.

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2020 sebesar US$ 137 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020 sebesar US$ 135,1 miliar. Peningkatan cadev terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan devisa migas.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,4 bulan impor atau sembilan bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tulis Onny dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (7/9).

BI pun menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Cadangan devisa ini pun dipandang tetap memadai ke depan, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Pemerintah pada akhir bulan lalu mengantongi pendanaan dari pendanaan dari Green Climate Fund sebesar US$ 103,78 juta atau Rp 1,5 triliun lantaran mampu mengurangi emisi 20,25 juta ton gas CO2 equivalent sejak 2014 hingga 2016. Pendanaan hibah ini merupakan bagian dari skema kerja sama Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau REDD+ yang didesain untuk mengurangi emisi dari gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan menggunakan insentif keuangan. 

Negara berkembang dapat mendapatkan pembayaran berbasis hasil dari aksi yang dilakukan dalam kerangka REDD+. Indonesia dan Brazil menjadi negara berhutan yang berada  di posisi terdepan dalam hal menciptakan kemitraan multi-bilateral. 

Di sisi lain,  total utang luar negeri pemerintah berdasarkan data Bank Indonesia hingga akhir kuartal II 2020 mencapai US$ 196,5 miliar atau mencapai Rp 2.810,34 triliun dengan asumsi kurs JISDOR akhir Juni Rp 14.302 per dolar AS. Sementara itu, total utang luar negeri Indonesia pada akhir periode yang sama mencapai  US$ 408,6 miliar atau sekitar Rp 5.843 triliun.

Sedangkan penerimaan pajak hingga akhir Juli 2020 hanya mencapai Rp 601,8 triliun, anjlok 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pandemi Covid-19 memberikan tekanan besar terhadap tulang punggung pendapatan negara itu.

Ia memerinci, penerimaan pajak migas sebesar Rp 19,8 triliun, sedangkan pajak nonmigas mencapai Rp 582 triliun. "Kami rasakan penerimaan pajak ini tekanannya luar biasa keras," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (24/8).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...