Jakarta Perketat Lagi PSBB, Rupiah Loyo usai Dibuka Menguat

Agatha Olivia Victoria
14 September 2020, 10:26
rupiah, rupiah melemah, jakarta PSBB total, hari pertama jakarta psbb total
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi. Kurs rupiah melemah ke Rp 14.927 per dolar AS pada pukul 10.08 WIB.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Senin (14/9) dibuka menguat 0,23% ke level Rp 14.855 per dolar AS. Namun, rupiah berbalik melemah hingga berada di posisi Rp 14.927 per dolar AS hingga pukul 10.22 WIB. 

Rupiah melemah di tengah mayoritas mata uang Asia bergerak menguat terhadap dolar AS.  Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,01%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,25%, won Korea Selatan 0,22%, peso Filipina 0,04%, yuan Tiongkok 0,05%, ringgit Malaysia 0,03%, dan baht Thailand 0,04%. Hanya rupee India yang turut melemah 0,1%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah sempat dibuka menguat karena pasar sedikit lega dengan keputusan terkait PSBB yang tak seketat seperti awal pandemi Covid-19.   "Berita PSBB Jakarta bukan merupakan PSBB total mungkin sedikit melegakan pelaku pasar," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (14/9).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menerapkan kembali psbb secara ketat mulai hari ini. Pada pengetatan PSBB selama 20 hari ke depan ini salah satu fokusnya adalah membatasi mobilitas masyarakat.

Oleh karena itu, jumlah kapasitas penumpang pada transportasi publik, TransJakarta, MRT, LRT, CommuterLine, taksi, angkot dan kapal penumpangakan, dibatasi maksimal 50%, serta pengurangan frekuensi layanan dan armada. Sama halnya dengan kendaraan pribadi yang hanya boleh diisi maksimal dua orang per baris kursi, kecuali seluruh penumpang memiliki alamat domisili yang sama.

Selain itu kebijakan ganjil genap akan ditiadakan,  ojek online berbasis aplikasi masih diizinkan mengangkut barang dan penumpang. Penerapan PSBB kali ini juga tak memerlukan surat izin keluar masuk, seperti kebijakan sebelumnya.

Sentimen positif juga datang dari dimulainya kembali pengujian vaksin Astrazeneca yang sempat terhenti. Dengan demikian, aset berisiko, indeks saham Asia, hingga nilai tukar emerging market juga bergerak menguat terhadap dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...