Peluang Hasil Merger Bank Syariah BUMN Bakal Sebesar BRI dan BCA

Agatha Olivia Victoria
21 September 2020, 15:13
bank syariah bumn, ojk, bank bumn , merger bank bumn syariah
ANTARA FOTO/Humas OJK/pras.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut belum ada lembaga keuangan syariah berskala besar di Tanah Air.

Kementerian BUMN berencana menggabungkan empat bank syariah milik perusahaan pelat merah guna meningkatkan kapasitas perbankan syariah di Tanah Air. OJK bergarap merger tersebut akan mencipatakan bank syariah dengan modal inti minimal Rp 30 triliun atau masuk kelompok BUKU IV. 

"Kami menyambut baik rencana Kementerian BUMN untuk membentuk satu sinergitas bank syariah yang lebih besar sehingga membentuk bank yang levelnya sama seperti bank buku empat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2020, Senin (21/9).

Advertisement

Saat ini, belum ada satu pun bank syariah yang masuk dalam kelompok buku IV.  Baru terdapat enam dari total seluruh perbankan yang ada di Indonesia yang masuk dalam kelompok tersebut, yakni Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga dan Bank Danamon. 

"Belum ada lembaga keuangan syariah besar yang  bisa head to head  dengan lembaga lainnya. Di perbankan, misalnya belum ada bank BUKU IV, apalagi di industri keuangan nonbank," ujarnya. 

Wimboh menyayangkan hal tersebut lantaran saat ini jumlah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan syariah maupun variasinya sangat banyak.  OJK mencatat terdapat 14 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, 162 bank pembiayaan rakyat syariah di sektor perbankan. Selain itu, ada 64 asuransi syariah, 43 pembiayaan syariah, 7 penjaminan syariah, 11 fintech syariah, 76 lembaga keuangan mikro syariah, dan 13 industri non bank syariah lainnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut perbankan syariah sudah membukukan kinerja cukup baik dengan pertumbuhan dua digit pada 2019 dengan pangsa pasar di atas 5%.  Namun, seperti industri keuangan lainnya, pandemi Covid-19 juga memberikan dampak bagi perbankan syariah. "Sehingga ini tantangan yang tidak mudah," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.

Pengamat Ekonomi Syariah Universitas Indonesia Yusuf Wibisono mengatakan perbankan syariah membutuhkan penguatan permodalan di tengah pandemi Covid-19. Rencana merger bank syariah milik BUMN pun dinilai relavan dengan kondisi saat ini. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement