Neraca Keuangan BI Defisit Rp 21 T Tahun Depan Akibat Burden Sharing

Agatha Olivia Victoria
28 September 2020, 16:14
bank indonesia, neraca keuangan BI, burden sharing
Arief Kamaludin|KATADATA
BI memproyeksi neraca keuangan defisit Rp 21 triliun pada 2021.

Bank Indonesia telah membeli surat berharga negara sebesar Rp 234,65 triliun dalam rangka berbagi beban alias burden sharing  dengan pemerintah guna membiayai penanganan pandemi Covid-19. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tak menampik skema ini akan memengaruhi neraca keuangan bank sentral. 

Ia memperkirakan neraca keuangan bank sentral defisit Rp 21 triliun pada 2021 dengan adanya burden sharing. "Dari surplus yang tahun ini relatif besar," kata Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (28/9).

Perry tak menyebutkan proyeksi surplus yang akan diperoleh bank sentral tahun ini. Anggaran BI sepanjang 2019 mencatat surplus operasional setelah pajak Rp 33,35 triliun.

BI mencatat, pembelian SBN jangka panjang di pasar perdana dalam skema burden sharing telah mencapai Rp 234,65 triliun. Skemanya, melalui mekanisme pasar Rp 51,17 triliun dan secara langsung Rp 183,48 triliun.

Sementara itu, pembelian SBN dari pasar sekunder untuk stabilisasi nilai tukar berjumlah Rp 166,2 triliun. Secara keseluruhan, posisi kepemilikan SBN BI yaitu Rp 640,6 triliun.

Anggota Komisi XI DPR Misbakhun mengatakan defisit neraca keuangan BI dapat mengganggu kredibilitas otoritas moneter secara otomatis. "Jangan sampai skenario burden sharing memperlemah posisi kelembagaan BI," ujar Misbakhun dalam kesempatan yang sama.

Apalagi, sambung dia, sekian banyaknya SBN yang sudah diserap oleh BI belum maksimal digelontorkan oleh pemerintah kepada masyarakat terdampak Covid-19. Maka dari itu, Misbakhun menilai perlu kebijakan baru selain burden sharing agar bank sentral tidak menyerap sendiri SBN yang diterbitkan pemerintah dalam rangka membiayai PEN.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...