Pandemi Belum Terkendali, Ramalan Ekonomi RI Dipangkas hingga Minus 2%

Agustiyanti
29 September 2020, 14:42
bank dunia, pandemi covid-19, proyeksi ekonomi, ramalan ekonomi lebih buruk
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. Ekonomi Indonesia diprediksi negatif 2% pada tahun ini.

Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi negatif hingga 2% dari proyeksi sebelumnya yang masih tumbuh 0%. Ekonomi Asia Timur dan Pasifik diperkirakan tumbuh 0,3%.

Berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia yang dirilis Selasa (29/9), Indonesia bersama dengan Filipina dianggap belum mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Sejauh ini, Indonesia belum memberlakukan karantina yang ketat, berbeda dengan Filipina yang telah membuka dan menutup karantina secara ketat di negaranya.  

Advertisement

"Kedua negara memiliki keuntungan dari populasi muda tetapi menderita dari sisi sektor informal yang besar," tulis Bank Dunia dalam laporan kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober 2020. 

Tambahan kasus Covid-19 di Indoensia pada Senin (29/9) masih mencapai 3.509 sehingga total menjadi 278.722 . Sebanyak 206.870 pasien dinyatakan sembuh dan 10.473 orang meninggal dunia.Masih terdapat kasus aktif mencapai 61.379 orang.

Sementara berdasarkan data Worldometer.info, kasus positif Covid-19 di Filipina mencapai 307.288 kasus. Sebanyak 252.655 orang berhasil sembuh, sedangkan 5.381 orang meninggal dunia. Masih ada kasus aktif mencapai 49.242 orang. 

Namun, Indonesia dinilai jauh lebih sedikit terekspos sisi perdagangan internasional, pariwisata, dan pengiriman uang dibandingkan Filipina. Oleh karena itu, proyeksi perekonomian Indonesia masih lebih baik dari negara yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte tersebut. 

Ekonomi Filipina pada tahun ini diperkirakan terkontraksi 6,9% pada skenario dasar dan 9,9% pada skenario terburuk. Sementara ekonomi Indonesia diperkirakan negatif 1,6% pada skenario dasar dan 2% pada skenario lebih buruk. 

Meski demikian, prediksi tersebut masih dilingkupi ketidakpastian. Faktor internal mendominasi ketidakpastian untuk proyeksi ekonomi Indonesia, sedangkan ekonomi Filipina diliputi ketidakpastian internnal dan eksternal. 

Bank Dunia menyebut kawasan Asia Timur dan Pasifik mengalami tiga guncangan, yakni pandemi Covid-19, dampak dari langkah-langkah pembatasan sosial, serta gema dari resesi global akibat krisis.

Kegiatan ekonomi domestik mulai pulih di beberapa negara yang mampu menahan penyebaran virus, tetapi ekonomi kawasan sangat bergantung pada bagian dunia lain dan permintaan global yang masih lemah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement