Rupiah Kembali Melemah Tertekan Aksi Trump Menunda Stimulus

Agatha Olivia Victoria
7 Oktober 2020, 10:00
rupiah, dolar as, kurs, pandemi covid-19, donald trump, stimulus as
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Rupiah pada perdagangan hari ini dibuka menguat Rp 14.710 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar spot pagi ini, Rabu (10/7) menguat 0,61% ke level Rp 14.710 per dolar AS. Kurs rupiah dibuka menguat karena masih terbawa entimen positif dari pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.

Advertisement

Namun, berdasarkan data Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.50 WIB bergerak melemah tipis ke posisi Rp 14.742 per dolar AS.  Mayoritas mata uang Asia juga bergerak melemah terhadap dolar AS.

Yen Jepang turun 0,02%, dolar Hong Kong 0,01%, won Korea Selatan 0,21%, peso Filipina 0,14%, rupee India 0,23%, ringgit Malaysia 0,16%, dan baht Thailand 0,32%.  Sementara dolar Singapura, dolar Taiwan, dan yuan Tiongkok menguat masing-masing 0,04%, 0,24%, dan 0,37%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan penguatan rupiah pada saat pembukaan masih didorong oleh sentimen UU Cipta Kerja.  Namun, kabar penundaan negosiasi paket stimulus jilid II AS hingga sesudah pemilu oleh Trump telah mendorong penguatan dolar AS di pasar keuangan.

"Ini memberikan sentimen negatif ke aset berisiko," ujar Tjendra Katadata.co.id, Rabu (7/10).

Pasar khawatir pemulihan ekonomi ASakan terganggu. Isu ini membuat investor beralih ke instrumen safe haven dan menekan rupiah.  Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,19% ke level 93.86.

Tjendra pun memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak pada rentang  Rp 14.650-14.800 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement