Kredit Makin Lesu saat Simpanan Masyarakat di Bank Melesat

Agatha Olivia Victoria
13 Oktober 2020, 19:40
bank indonesia, kredit, perlambatan ekonomi
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. BI mencatat dana pihak ketiga di perbankan tumbuh 12,88% pada September.

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit kembali melambat dari 1,04% pada Agustus 2020 menjadi 0,12% pada September 2020. Ini disebabkan oleh permintaan domestik masih lemah dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19.

Gubernur Perry Warjiyo mengatakan fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah pada bulan lalu. Pertumbuhan kredit melambat, sementara dana pihak ketiga tumbuh lebih kencang dari 11,64% pada Agustus menjadi 12,88% pada September. 

"Intermediasi perbankan ke depan diperkirakan akan membaik sejalan dengan prospek perbaikan kinerja korporasi dan pemulihan ekonomi domestik serta konsistensi sinergi kebijakan yang ditempuh," ujar Gubernur BI Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, Selasa (13/10).

Menurut Perry, kinerja korporasi pada kuartal III 2020 terindikasi membaik, tercermin dari peningkatan penjualan, kemampuan bayar, serta penerimaan perpajakan terutama pada sektor industri dan perdagangan. Restrukturisasi kredit perbankan masih berlanjut ditopang likuiditas yang meningkat.

Hingga 9 Oktober 2020, BI telah menambah likuiditas di perbankan sekitar Rp 667,6 triliun, terutama bersumber dari penurunan giro wajib minimum sekitar Rp 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp 496,8 triliun. Kondisi likuiditas melonggar ditunjukkan oleh rasio alat likuid terhadap DPK yang mencapai 31,23%, jauh di atas ambang batas 10%. 

 Rata-rata suku bunga PUAB overnight tercatat rendah hanya sekitar 3,29%, sementara suku bunga deposito dan kredit turun dari masing-masing 5,49% dan 9,92% pada Agustus 2020 menjadi 5,18% dan 9,88% pada September 2020. Imbal hasil SBN 10 tahun juga turun dari 6,93% pada akhir September 2020 menjadi 6,87% per 12 Oktober 2020.

Dengan demikian, Perry menilai ketahanan sistem keuangan tetap kuat. "Meskipun risiko dari meluasnya dampak Covid-19 terhadap stabilitas sistem keuangan terus dicermati," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...