Kinerja Manufaktur Membaik Berkat PSBB Transisi, Tapi Masih Kontraksi

Agatha Olivia Victoria
14 Oktober 2020, 13:34
bank indonesia, manufaktur, PMI, indeks PMI, kinerja maufaktur
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Ilustrasi. Kinerja industri manufaktur masih berada di fase kontraksi pada kuartal IV.

Bank Indonesia mencatat kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III 2020 terindikasi membaik meski masih berada dalam fase kontraksi. Hal tersebut tercermin dari prompt manufacturing index sebesar 44,91%, naik dari 28,55% pada kuartal II 2020. 

Angka PMI di bawah 50 menunjukkan level kontraksi, sedangkan di atas itu menunjukkan fase ekspansi. Pada kuartal III 2019, angka PMI Berada di posisi 52,04%.

Direktur Eksekutif Informasi Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan perbaikan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI, dengan indeks tertinggi pada volume pesanan barang. "Sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru yang mendorong permintaan dan kemudahan distribusi," tulis Onny dalam keterangan resminya, Rabu (14/10).

Volume pesanan barang meningkat dan berada dalam fase ekspansi pada kuartal III 2020, dengan indeks sebesar 50,55%, lebih tinggi dari 28,95% pada kuartal sebelumnya. Peningkatan terjadi pada seluruh subsektor industri pengolahan, terutama subsektor industri makanan, minuman dan tembakau.

Meningkatnya volume pesanan barang sejalan dengan pembatasan sosial berskala besar masa transisi yang mendorong peningkatan aktivitas ekonomi. Industri sektor prngolahan juga mulai mempersiapkan pesanan yang diperkirakan meningkat pada kuartal empat  2020. Volume persediaan barang jadi juga menunjukkan peningkatan dengan indeks 43,87% dari sebelumnya 32,28%.

Sementara volume produksi tercatat meningkat dengan indeks sebesar 45,35%, lebih tinggi dari 25,36% pada triwulan sebelumnya, meski masih dalam level kontraksi. Perbaikan indeks volume produksi sejalan dengan peningkatan permintaan pasca diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru sejak awal Juli 2020.

Indeks penggunaan jumlah tenaga kerja juga tercatat membaik meski tetap berada pada fase kontraksi sebesar 41,03%, lebih tinggi dibandingkan 31,84% pada triwulan sebelumnya. Mulai dilonggarkannya PSBB sejak awal kuartal III 2020 di beberapa daerah terindikasi mendorong kelancaran distribusi dan pasokan, sehingga berdampak positif bagi aspek kecepatan penerimaan pesanan barang input.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...