Sri Mulyani Bandingkan Dampak Covid-19 ke Ekonomi RI & Berbagai Negara

Cindy Mutia Annur
19 Oktober 2020, 19:05
Sri mulyani, pertumbuhan ekonomi, pandemi Covid-19, negara-negara G20, negara berkembang
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan usai penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Perjanjian tersebut bertujuan utuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta meminimalisir potensi kebocoran keuangan pemerintah daerah.

Pandemi Covid-19 merusak perekonomian hampir seluruh negara di dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, wabah tersebut mempengaruhi perekonomian negara di berbagai belahan dunia tanpa pandang bulu, miskin maupun kaya. 

Lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 1 juta orang meninggal dunia. Banyak negara yang terpaksa melakukan karantina dengan menutup sekolah, tempat kerja, hotel, restooran dan berbagai tempat publik sehingga berdampak pada jatuhnya perekonomian mereka. 

Advertisement

"Covid-19 memberikan dampak sangat dalam dan brutal terhadap perekonomian seluruh dunia. Tidak memandang bulu, apakah negara berkembang atau maju, negara barat atau timur, negara low income atau high income. Semuanya terkena," ujar Sri dalam acara Capital Market Summit and Expo 2020, Senin (19/10).

Sri Mulyani menjelaskan, negara-negara di Eropa mengalami kontraksi hingga mencapai 20% pada kuartal II 2020. Ekonomi Italia terkontraksi hingga 17,9%, Jerman 11,7%, Spanyol 21,1%, dan Inggris 21,7%. Sejumlah negara seperti Spanyol dan Inggris pun diperkirakan masih mengalami kontraksi di atas 10% pada kuartal III.

"Meksiko terkontraksi mendekati 119% pada kuartal kedua dan masih akan terkontraksi 11,5% pada kuartal III. India bahkan proyeksi IMF akan terkontraksi di atas 10% untuk sepanjang tahun ini," ujarnya. 

Hal yang sama juga dialami negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina yang mengalami kontraksi di atas 10% pada kuartal kedua tahun ini. Keempat negara anggota ASEAN itu juga diprediksi masih akan mengalami kontraksi ekonomi di atas 4% pada kuartal ketiga

Adapun ekonomi Indonesia pada kuartal II terkontraksi sebesar 5,3% dan akan kembali negatif hingga mencapai 2,9% pada kuartal III. Namun, Sri Mulyani menjelaskan, ekonomi Indonesia masih dalam situasi yang baik jika dibandingkan negara-negara G20 dan berkembang lainnya. 

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement