Pola Pemulihan Ekonomi RI Akibat Pandemi akan Menyerupai Logo Nike

Agustiyanti
21 Oktober 2020, 15:47
chatib basri, kurva pemulihan ekonomi, logo nike, pandemi corona, resesi ekonomi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi Ekonomi Indonesia diperkirakan kembali positif pada kuartal pertama tahun ini.

Ekonomi Indonesia diperkirakan sudah mengalami titik terendah akibat pandemi corona pada kuartal kedua tahun ini. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia bakal membentuk kurva dengan bentuk mirip logo merk sepatu, Nike.

Menurut Chatib, beberapa leading indikator pada kuartal II, kondisi ekonomi sepertinya sudah menyentuh titik terbawah dan sudah mulai ada pembalikan. Ekonomi Indonesia pada kuartal kedua terkontraksi 5,2% dan diprediksi membaik meski masih berpotensi terkontraksi hingga 2,9% berdasarkan proyeksi pemerintah.

"Pemulihan ekonomi secara total tidak mungkin membentuk kurva seperti huruf V. Paling mungkin seperti logo Nike atau huruf U," ujar Chatib Basri dalam diskusi virtual 'Outlook Ekonomi: Peluang RI Keluar Resesi' yang ditayangkan Katadata.co.id, Rabu (21/10).

Proyeksi model pemulihan ekonomi tersebut, menurut Chatib, dengan asumsi tidak terjadi lonjakan lagi pada kasus Covid-19. Sementara jika terjadi lonkakan kasus, pemulihan ekonomi kemungkinan akan berbentuk huruf W.

"Saat ini indikatornya sudah terjadi pembalikan tetapi jika ada gelombang kedua pandemi, maka polanya akan kembali turun," katanya.

Ia memperkirakan ekonomi pada kuartal pertama tahun depan sudah kembali positif jika tidak terjadi gelombang dua lonjakan kasus Covid-19. "Bahkan kalau sedikit agak baik, kuartal keempat (2020) sudah dapat positif," katanya.

Namun, Chatib menjelaskan perekonomian Indonesia belum akan sepenuhnya pulih pada tahun depan. Ia memperkirakan roda ekonomi hanya mampu berputar paling optimal 80% dari kapasitasnya pada 2021 dan baru kembali normal pada 2022. Ini lantaran ia pesimistis program vaksinasi rampung pada tahun depan.

"Selama vaksin belum selesai didistribusikan, maka protokol kesehatan perlu diterapkan. Dengan protokol kesehatan, ekonomi tidak mungkin 100% karena ada isu jaga jarak," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...