Inflasi Tahun Ini Diprediksi di Bawah 2%, BI Lihat Beberapa Risiko

Agatha Olivia Victoria
22 Oktober 2020, 18:54
inflasi, deflasi, pandemi covid-19, daya beli lesu
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Ilustrasi. BPS mencatat inflasi sepanjang tahun ini hingga September 2020 baru mencapai 1,42%.

Permintaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 menurun cukup tajam. Padahal, ketersediaan pasokan sangat memadai serta harga komoditas pangan global masih rendah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hal tersebut menyebabkan inflasi di seluruh daerah Indonesia sangat rendah. "Kami perkirakan sampai dengan akhir tahun 2020 lebih rendah dari 2%," kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020, Kamis (22/10).

Advertisement

Jadi, terdapat sejumlah risiko yang perlu diwaspadai. Risiko tersebut yakni meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan proses pemulihan ekonomi nasional.

Kemudian, kesinambungan dan distribusi pangan antar daerah dan antar waktu. Selain itu, tertundanya ekspansi moneter yang dilakukan pada 2020 juga akan mempengaruhi tingkat inflasi pada tahun depan.

Maka dari itu, orang nomor satu di bank sentral tersebut menekankan akan terus menguatkan sinergi bersama pemerintah pusat dan daerah. Dengan demikian tingkat inflasi bisa terjaga pada rentang sasaran yang telah dicapai sejak tahun 2015. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka inflasi yang lebih lemah dari yang ditargetkan menggambarkan sisi permintaan perlu terus didorong. Dalam APBN 2020 yang telah direvisi, inflasi ditargetkan berada di rentang 2% hingga 4%. 

Covid-19 telah menghantam perekonomian dari sisi konsumsi. Konsumsi masyarakat terkontraksi lebih dari 5,5% pada kuartal II. Sementara konsumsi pemerintah  belum cukup cepat menetralisir karena dalam kondisi tingkat Covid-19 yang tinggi dan pemberlakuan PSBB.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement