Peringatan Bank Dunia: Pandemi Covid-19 Memperburuk Kemiskinan Anak

Agustiyanti
28 Oktober 2020, 14:03
bank dunia, unicef, kemiskinan anak, kemiskinan
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi. Bank Dunia mmperkirakan, pandemi Covid-19 akan memperparah tingkat kemiskinan anak.

Bank Dunia dan Unicef memperkirakan pandemi Covid-19 akan meningkatkan jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan ekstrim. Sebelum pandemi, satu dari enam anak dari total 356 juta anak di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrim.

Laporan terbaru Bank Dunia dan Unicef memperkirakan dua pertiga jumlah anak yang tinggal dalam kemiskinan ekstrim berada di wilayah Afrika Sub Sahara. Mereka bertahan hidup dengan pengeluaran rata-rata di bawah US$ 1,9 atau setara Rp 27 ribu per hari. Asia Selatan menyumbang hampir seperlima dari jumlah anak-anak ini.

Analisis menunjukkan bahwa jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan ekstrim menurun sebanyak 29 juta orang antara 2013 hingga 2017. Namun, Unicef dan Bank Dunia memperingatkan bahwa kemiskinan akan akan memburuk akibat pandemi Covid-19. Ini menekankan pentingnya pemerintah mendukung rumah tangga miskin, terutama yang memiliki anak-anak.

"Satu dari enam anak yang hidup dalam kemiskinan ekstrim berjuang untuk bertahan hidup. Skala dan kedalaman kesulitan keuangan yang disebabkan oleh pandemi akan memperburuk keadaan," ujar Sanjay Wijesekera, Direktur Program UNICEF dalam laporan yang dirilis pekan lalu.

 Meskipun anak-anak merupakan sepertiga dari populasi global, sekitar setengah dari orang yang sangat miskin adalah anak-anak. Anak-anak dua kali lebih mungkin menjadi sangat miskin dibandingkan orang dewasa. Anak-anak termuda adalah yang terburuk - hampir 20 persen dari semua anak di bawah usia 5 tahun di dunia berkembang hidup dalam rumah tangga yang sangat miskin.

"Fakta bahwa satu dari enam anak hidup dalam kemiskinan ekstrem dan bahwa 50% dari penduduk miskin ekstrem global adalah anak-anak bahkan sebelum pandemi Covid-19, menjadi perhatian besar bagi kita semua," kata Carolina Sánchez-Páramo, Direktur Global Kemiskinan dan Ekuitas untuk Bank Dunia.

Ia menjelaskan, kemiskinan yang ekstrim membuat ratusan juta anak kehilangan kesempatan untuk mencapai potensi mereka dalam hal perkembangan fisik dan kognitif. Kondisi ini juga mengancam kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di masa dewasa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...