Biden Selangkah Lagi Kalahkan Trump, Rupiah Melesat ke Rp 14.400/US$

Agatha Olivia Victoria
5 November 2020, 09:51
rupiah, dolar as, pilpres as, biden vs trump, biden menang pilpres as, trump kalah pilpres AS
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Rupiah paling perkasa di Asia karena terbawa sentimen hasil Pilpres AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar spot pagi ini, Kamis (5/11) menguat 1,23% ke level Rp 14.385 per dolar Amerika Serikat. Rupiah menguat berkat hasil Pilpres AS yang kian mengerucut dengan Joe Biden berpeluang besar mengalahkan Donald Trump.

Advertisement

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah tipis hingga pukul 09.40 WIB ke posisi Rp 14.401 per dolar. Namun rupiah masih paling perkasa di antara mata uang Asia lainnya.

Won Korea Selatan yang menjadi paling perkasa ke dua di wilayah Asia yaitu naik 0,48%, yen Jepang 0,19%, dolar Hong Kong 0,02%, dolar Taiwan 0,06%, peso Filipina 0,03%, dan ringgit Malaysia 0,22%. Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,07%, rupee India 0,46%, yuan Tiongkok 0,01%, dan baht Thailand 0,13%.

 Ekonom Permata Bank Josua Pardede menjelaskan penguatan rupiah pagi ditopang oleh sentimen dari Pilpres AS.  Meski belum ada pemenang, Joe Biden masih memimpin dengan mengantongi 264 suara elektoralmelawan Donald Trump yang mengantongi 214 suara elektoral. Untuk memenangkan Pilpres, salah satu kandidat harus mengantongi 270 dari 539 suara elektoral.

"Optimisme pelaku pasar cenderung mengungguli Biden," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Kamis (5/11).

Sentimen dari AS juga datang dari pemilihan legislatif Negeri Paman Sam yang mendorong Partai Demokrat kehilangan kursi Kongres dari Partai Republik. Dengan kondisi tersebut, investor memperkirakan akan ada penundaan lagi dalamkesepakatan stimulus. "Hal tersebut mendorong imbal hasil Treasury 10 tahun AS merosot 14 basis poin menjadi 0,76%," ujarnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri datang dari penantian rilis pertumbuhan ekonomi RI kuartal III 2020 yang diperkirakan membaik dari kuartal sebelumnya. "Karena pemulihan ekonomi mulai terindikasi meskipun terbatas," katanya.

 Meski demikian, memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan terkontraksi pada kisaran 3,13% pada kuartal III 2020 dari 5,32% pada kuartal II 2020. Hal tersebut ditopang konsumsi pemerintah dan membaiknya kinerja komponen Produk Domestik Bruto lainnya. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement