Sri Mulyani Alihkan Dana Pemulihan Ekonomi untuk Suntik Biofarma & LPI

Agatha Olivia Victoria
12 November 2020, 13:28
Biofarma, LPI, PMN, anggaran pemulihan ekonomi nasional
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengalokaskan anggaran cadangan vaksin dan perlindungan sosial untuk tahun depan dalam pagu PEN 2020.

Pemerintah merealokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional pada tahun ini yang mencapai Rp 695,2 triliun.  Salah satunya, mencakup tambahan Penyertaan Modal Negara untuk Biofarma dan Lembaga Pengelola Investasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan komposisi PEN diubah sesuai dengan evaluasi yang dilakukan pemerintah."Kalau ada program yang tidak mengalami kemajuan atau tantangannya besar kami coba alokasikan kepada bidang yang lain," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (12/11).

Advertisement

Dalam struktur anggaran PEN yang baru, alokasi biaya kesehatan naik dari yang sebelumnya Rp 87,55 triliun menjadi Rp 97,26 triliun, perlindungan sosial naik dari Rp 203,9 triliun menjadi Rp 234,33 triliun, sementara anggaran untuk sektoral dan pemda turun dari Rp 106,11 triliun menjadi Rp 65,97 triliun.

Kemudian, bantuan UMKM  turun dari Rp 123,46 triliun menjadi Rp 114,81 triliun, pembiayaan korporasi naik dari Rp 53,37 triliun menjadi Rp 62,22 triliun, dan insentif usaha Rp 120,6 triliun.

Secara perinci, anggaran kesehatan terdiri dari belanja penanganan Covid-19 Rp 45,23 triliun, insentif nakes Rp 6,63 triliun, santunan kematian Rp 60 miliar, bantuan iuran JKN Rp 4,11 triliun, dan untuk gugus tugas Covid-19 Rp 3,5 triliun.

Ada pula insentif perpajakan di bidang kesehatan Rp 3,49 triliun, cadangan penanganan kesehatan dan vaksin Rp 5 triliun, dan cadangan program vaksinasi dan perlindungan sosial untuk 2021 Rp 29,23 triliun yang akan menjadi Sisa Anggaran Lebih Pemerintah atau SILPA dengan peruntukkan khusus.

Adapun anggaran perlindungan sosial, terdiri dari alokasi untuk PKH dan bantuan beras PKH Rp 41,97 triliun, sembako dan bantuan tunai sembako Rp 47,22 triliun, bansos Jabodetabek Rp 7,1 triliun, bansos non-Jabodetabek Rp 33,1 triliun, Kartu Pra Kerja Rp 20 triliun, dan diskon listrik Rp 11,62 triliun.

Lalu BLT Dana Desa Rp 31,8 triliun, bantuan subsidi gaji Kemenaker Rp 29,85 triliun, bantuan gaji guru honorer Kemendikbud Rp 2,94 triliun, bantuan gaji guru honorer Kemenag Rp 2,08 triliun, subsidi kuota internet Kemendikbud Rp 5,5 triliun, serta bantuan internet siswa, mahasiswa, dan guru Kemenag Rp 1,16 triliun.

Sementaraana sektoral k/l dan pemda direalokasikan menjadi anggaran untuk program padat karya k/l Rp 17,84 triliun, insentif perumahan Rp 540 miliar, pariwisata Rp 3,87 triliun, dan Dana Insentif Daerah pemulihan ekonomi Rp 5 triliun.

Kemudian, cadangan Dana Alokasi Khusus fisik Rp 7,29 triliun, fasilitas pinjaman daerah Rp 20 triliun, bantaun pesantren Rp 2,61 triliun, serta perluasan PEN KemenPUPR RP 1,59 triliun.

Lalu, untuk dampak Covid-19 bidang naker Rp 520 miliar, peta peluang investasi BKPM Rp 80 miliar, Da'i bersertifikat dan bantuan ormas keagamaan Rp 40 miliar, dan perluasan PEN Kementerian Pertanian Rp 1,67 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement