Ruang Besar Penurunan Bunga BI di Tengah Gerak Perkasa Rupiah

Agustiyanti
18 November 2020, 16:24
bi, suku bunga acuan, rupiah, nilai tukar rupiah, inflasi
123RF.com/normaals
Ilustrasi. BI telah mempertahankan suku bunga acuan sejak Juli, setelah memangkas bunga secara bertahap hingga 2% sejak awal tahun.

Nilai tukar rupiah dalam dua pekan pertama bulan ini telah menguat hampir 600 poin, membuka peluang lebih besar bagi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Inflasi bulanan pada Oktober  hanya mencapai 0,07%, sedangkan ekonomi pada kuartal IV diramal masih terkontraksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Kurs rupiah hari ini ditutup melemah di posisi Rp 14.070 per dolar AS. Namun, dibandingkan akhir bulan lalu, rupiah sudah menguat hampir 600 poin. Sementara inflasi tahun kalender atau Januari-Oktober baru mencapai 0,95%, sedangkan inflasi tahunan sebesar 1,4%.

Advertisement

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75%. Proyeksi tersebut seiring dengan tekanan yang sudah jauh berkurang pada nilai tukar rupiah.

"Menurut saya, ini momentumnya tepat karena tekanan terhadap pelemahan rupiah menurun seiring aliran dana yang mulai masuk dan kemungkinan akan terus berlanjut," ujar Andry kepada Katadata.co.id, Rabu (18/11).

Berdasarkan data BI, aliran modal asing kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 7,18 triliun pada pekan lalu (9-12 November). Masuknya aliran modal asing berlanjut dari pekan sebelumnya (2-5 November) yang mencapai Rp 3,87 triliun.

Modal asing yang mengalir deras ke pasar keuangan RI pada pekan ini juga terlihat, terutama pada pasar saham. Asing telah masuk ke pasar saham mencapai Rp 1,8 triliun. dalam tiga hari di pekan ini. IHSG berhasil kembali ke level 5.500. 

Andry menjelaskan, penurunan bunga tidak akan mendorong pertumbuhan kredit dalam jangka pendek. Namun, kebijakan ini akan mengurangi tekanan bagi nasabah UMKM yang ingin mengajukan tambahan pinjaman ke depan dengan bunga kredit yang lebih murah.

"Permintaan kredit baru akan meningkat jika kepercayaan masyarakat sudah meningkat. Namun, penurunan suku bunga akan membantu meringankan beban sektor riil ke depannya," katanya.

BI mencatat penyaluran kredit pada September 2020 turun 0,04% dibandigkan periode yang sama tahun lalu mencapai 5.529,4 triliun. Penyaluran kredit modal kerja terpukul paling dalam dengan penurunan mencapai 3,1%.

Namun, survei terakhir BI memproyeksi permintaan kreditrakan membaik pada November seiring kebutuhan pembiayaan oleh korproasi yang meningkat. Permintaan kredit sepanjang kuartal keempat juga diproyeksi lebih baik dari kuartal ketiga.

BI Bakal Pilih Tahan Bunga

Ekonom Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memperkirakan bank  sentral bakal mempertahankan bunga acuan di level 4%. "BI akan memilih mempertahankan bunga meski ada ruang untuk menurunkan karena inflasi yang rendah dan rupiah yang stabil," ujar Eric kepada Katadata.co.id, Rabu (18/11). 

Ia menilai, penurunan suku bunga saat ini tak efektif mendorong  pertumbuhan kredit perbankan yang diharapkan mengungkit ekonomi. Saat ini, masalah penyaluran kredit ada pada permintaan yang masih lemah. 

"Kebijakan moneter memang ada batasnya karena sifatnya lebih memfasilitasi pertumbuhan," katanya. 

Menurut Eric, kebijakan fiskal lebih memilihi pengaruh besar untuk pemulihan daya beli dibandingkan moneter. Adapun dengan kondisi saat ini, ia memperkirakan ekonomi pada kuartal keempat akan kembali mengalami kontraksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, perekonomian pada tiga bulan terakhir tahun ini akan lebih baik dibandingkan kuartal ketiga. 

"Ekonomi pada kuartal keempat kemungkinan masih terkontraksi, tetapi bisa sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal ketiga," katanya. 

Andry Asmoro juga memperkirakan ekonomi pada kuartal keempat akan terkontraksi sebesar 1%. Bank Mandiri meramal ekonomi baru akan sepenuhnya mulai pulih ke level sebelum pandemi Covid-19 pada kuartal kedua 2021. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement