Banjir Dana Asing Tak Akan Surut oleh Penurunan Bunga BI

Agatha Olivia Victoria
20 November 2020, 20:29
bunga acuan BI, aliran modal asing, bank indonesia, bunga BI, banjir modal asing
123RF.com/Bakhtiar Zein
Ilustrasi. Aliran modal asing pada Senin hingga Kamis pekan ini masuk ke instrumen portofolio domestik sebesar Rp 8,53 triliun.

Bank Indonesia akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% seiring inflasi yang rendah dan meredanya tekanan di pasar keuangan global. Keputusan BI direspons dengan pelemahan tipis rupiah yang terjadi sejak kemarin dan berlanjut pada hari ini. 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.0165 per dolar AS, setelah sempat diperdangkan di level Rp 14.200 per dolar AS tadi siang.  Rupiah pada perdagangan kemarin juga melemah setelah bank sentral mengumumkan bunga acuan. Namun, pelemahan rupiah sudah terjadi sejak pagi akibat lonjakan kasus Covid-19 yang memicu penguncian wilayah di Australia Selatan.

Advertisement

Meski demikian, sepekan ini rupiah masih berhasil menguat tipis 0,03%. Berdasarkan data perkembangan rupiah yang dirilis BI hari ini, aliran modal asing pada Senin hingga Kamis pekan ini masuk ke instrumen portofolio domestik sebesar Rp 8,53 triliun. Aliran modal asing tersebut masuk ke pasar SBN sebesar Rp 7,04 triliun, sedangkan ke pasar saham masuk Rp 1,49 triliun. 

Sementara pada Jumat (20/11), RTI mencatat asing keluar dari seluruh pasar saham mencapai Rp 433,7 miliar. Imbal hasil SBN 10 tahun juga naik tipis dari 6,15% pada Kamis sore menjadi 6,16% pada pagi hari ini.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suhaebi menjelaskan, penurunan suku bunga acuannya BI mendorong aliran modal asing keluar dari pasar surat berharga negara.  "Ini diluar dugaan dan pada akhirnya pasar merespon negatif kebijakan itu," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Jumat (20/11).

Konsensus pasar yang digelar Bloomberg sebelumnya memproyeksi BI akan menahan suku bunga acuan. Ibrahim menilai bukan waktu yang tepat bagi bank sentral memangkas bunga acuan saat ini karena banyak negara yang akan menerapkan kebijakan serupa bulan ini. 

Ia memperkirakan modal asing masih berpotensi keluar pada pekan depan. Namun, hal tersebut masih akan berfluktuatif mengingat masih banyaknya ketidakpastian. Hal tersebut pun juga akan menjadi faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah pekan depan. 

Banjir Likuiditas Global Masih Menanti 

Berbeda dengan konsensus pasar, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menjelaskan, pihaknya sejak awal memperkirakan bank sentral akan memilih untuk memangkas bunga acuan. Ia memperkirakan BI akan mempertahankan bunga acuan 3,75% hingga 2021. Kondisi eksternal saat ini membuka ruang sangat besar untuk BI menjaga tingkat bunga rendah.

"Ini sejalan dengan sinyal dari Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang akan menjaga tingkat bunga mendekati 0% hingga 2023 dan program pelonggaran kuantitatif, banjir likuiditas global, dan efek kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS," ujar Faisal dalam riset yang dirilis, Kamis (19/11).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement