Jokowi Minta Cuti Tahun Baru Dipangkas, Apa Dampak ke Ekonomi?

Agatha Olivia Victoria
24 November 2020, 07:00
jokowi, cuti bersama, pandemi covid-19, kuartal IV 2020, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. Perekonomian Indonesia sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini negatif 2,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Libur panjang Natal dan Tahun Baru selama ini menjadi pengungkit konsumsi rumah tangga di kuartal keempat. Namun, Presiden Joko Widodo meminta hari cuti bersama tahun baru 2021 dan libur pengganti Idul Fitri dipangkas lantaran jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air masih tinggi. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian justru melemah saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19. Ini tercermin dari beberapa aktivitas ekonomi yang sempat meningkat, tetapi melemah pada Oktober. Pada Oktober tahun lalu, jumlah hari kerja mencapai 23 hari sedangkan tahun ini hanya 19 hari kerja akibat libur panjang.

Advertisement

Sri Mulyani menuturkan bahwa jumlah hari kerja pada kuartal IV 2020 memang jauh lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu.  Dengan banyaknya libur, konsumsi listrik di sektor bisnis dan manufaktur akan  menurun pada kuartal IV 2020. Hal tersebut dapat berimplikasi pada penurunan sektor produksi dan  konsumsi. 

"Ini harus terus menerus melihat data karena akan menjadi bahan untuk menetapkan kebijakan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2020, Senin (23/11).

Dalam suasana normal, lanjut dia, masyarakat pada libur panjang akhir tahun lebih sering berinteraksi sehingga terjadilah konsumsi. Namun saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19  yang terjadi tahun ini, indikator ekonomi tidak membaik.

Apalagi, menurut dia,  masyarakat kelas menengah masih akan mengerem konsumsinya sepanjang jumlah kasus masih tinggi.  Aktivitas yang mereka lakukan di tengah pandemi bergantung pada keamanan dan kesehatan di tengah Covid-19.

Ia pun menegaskan disiplin protokol kesehatan harus terus ditegakkan dalam mencegah penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan melalui gerakan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan sebelum vaksin tersedia. 

Sri Mulyani memaparkan, perekonomian sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini secara kumulatif tercatat negatif 2,03%. Inflasi pada Oktober secara tahun kalender baru mencapai 0,95% atau 1,4% secara tahunan, 

Sementara itu, rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini hingga akhir Oktober tercatat Rp 14.228 per dolar AS, suku bunga SPN tiga bulan 3,21%, dan harga minyak mentah Indonesia US$ 38 per barel. Realisasi lifting minyak 700,63 ribu barel per hari dan lifting gas 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement