Pemerintah Masih Harus Belanjakan APBN Rp 1.068 T hingga Akhir Tahun

Agustiyanti
1 Desember 2020, 20:41
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/5) sebesar 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp Rp14.850 per dolar AS
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Pemerintah memproyeksi penyerapan anggaran belanja negara hingga akhir tahun hanya akan mencapai Rp 2.639,8 triliun atau 96,4% target dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut terdapat anggaran sebesar Rp 798,7 triliun yang harus dihabiskan pada kuartal keempat tahun ini.

Ia menjelaskan, realiasi belanja negara hingga Oktober 2020 mencapai 75,4% dari pagu Perpres 72. Dengan demikian, terdapat angggaran sebesar Rp 598 triliun yang harus direalisasikan pada November dan Desember.

Advertisement

"Kinerja APBD hingga akhir Oktober baru mencapai Rp 678,41 triliun dari total anggaran Rp 1.080,7 triliun. Masih ada lebih dari Rp 400 triliun yang akan dieksekusi," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Strategi Implementasi APBN 2021 melalui streaming video, Selasa (1/12).

Sri Mulyani menghitung, total anggaran yang masih harus dibelanjakan pusat dan daerah mencapai Rp 1.068 triliun. Perhitungan ini menggunakan sisa belanja APBN pada kuartal IV dikurangi sisa dana transfer daerah dan sisa APBD pada November dan Desember.

Ia memerinci, masih terdapat belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 421,2 triliun yang harus dihabiskan pemerintah dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Dengan demikian, realisasi angggaran belanja K/L hingga tutup tahun akan mencapai Rp 1.053,4 triliun.

Belanja non-KL juga masih tersisa sebesar Rp 243,7 triliun yang harus dibelanjakan pada kuartal IV sehingga realisasi di akhir tahun dapat mencapai Rp 823 triliun. Sementara terdapat anggaran transfer keuangan daerah dan dana desa yang harus direalisasikan sebesar Rp 133,8 triliun sehingga realisasi akhir tahun mencapai Rp 763,5 triliun.

"Seluruh transfer daerah dan dana desa akan mencapai 99% dari pagu pada akhir tahun," katanya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebut dana pemda masih mengendap di perbankan sebesar Rp 247,5 triliun pada Okrober 2020, naik 3,3% dari posisi September 2020. Ia berharap pemerintah daerah mampu menyerap seluruh sisa anggaran dalam dua bulan terakhir tahun ini.

"Kami berharap seluruh belanja yang mencapai Rp 1.068 triliun pada kuartal keempat dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi yang mulai tampak pada kuartal III," katanya.

Belanja PEN Masih Rendah

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi belanja daerah pada program penanganan Covid-19 hingga saat ini masih rendah. Pemerintah daerah baru merealisasikan anggaran penanganan Covid-19 mencapai Rp 30,6 triliun atau 42,23% dari total anggaran hingga Oktober 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement