Permintaan Meningkat, Sektor Manufaktur Indonesia Kembali Ekspansif

Agustiyanti
2 Desember 2020, 11:18
 PMI, indeks manufaktur pesanan baru
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Ilustrasi. Pesanan baru meningkat untuk pertama kalinya pada Novemver dalam tiga bulan terakhir meski pertumbuhannya hanya pada kisaran marginal.

Sektor manufaktur Indonesia berhasil bangkit ke level ekspansif pada November setelah terus terkontraksi sejak September. Pesanan baru meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir meski pertumbuhannya hanya pada kisaran marginal.

Berdasarkan survei yang dilakukan IHS Markit, Purchasing Manager's Index manufaktur Indonesia naik hampir tiga poin dari 47,8 pada Oktober menjadi 50,6 pada November. PMI Index 50 ke atas menunjukkan ekspansi pada sektor manufaktur.

Kepala Ekonom IHSG Markit Bernard Aw menjelaskan data ini menunjukkan perbaikan kesehatan di sektor manufaktur Indonesia untuk pertama kalinya sejak Agustus. Angka rata-rata PMI pada kuartal IV saat ini berada di level 49,2, paling kuat sejak kuartal III 2019.

"Perpindahan ke PSBB transisi memberikan dorongan bagi sektor manufaktur. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh rekor tertinggi kenaikan produksi di tengah pembukaan kembali pabrik dan peningkatan permintaan," ujarnya dalam siaran pers yang dipublikasikan Selasa (1/12).

Ia menjelaskan, permintaan meningkat seiring naiknya arus masuk bisnis baru untuk pertama kalinya sejak Agustus. Namun laju kenaikanhanya hanya berada pada kisaran marginal.

Data survei menunjukkan terjadi pertumbuhan pesanan di antara konsumen dan produsen barang investasi. Sementara pembuat barang setengah jadi melaporkan penurunan lebih lanjut dalam penjualan.

"Kenaikan lemah pada penjualan, dan penurunan lebih lanjut pada penumpukan pekerjaan, menunjukkan bahwa ekspansi output yang kuat berhubungan dengan upaya produsen untuk menyelesaikan pesanan yang ditempatkan sebelumnya," kata Aw.

Dengan pertumbuhan penjualan yang lemah, survei menunjukkan surplus kapasitas operasi sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan pada penumpukan pekerjaan. Hal ini menghambat perekrutan.

Responden survei menyebut lapangan kerja berkurang sembilan bulan berturut-turut selama November seiring PHK paksa yang terus terjadi. Perusahaan juga mengurangi aktivitas pembelian dan inventaris. Namun pembelian input menurun di tingkat terlemah dalam periode penurunan dalam sembilan bulan terakhir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...