Rupiah Menguat Tipis di Tengah Kaburnya Dana Asing Rp 1,3 T Pekan Ini
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 1,33 triliun pada pekan ini. Kendati demikian, rupiah berhasil menguat tipis 0,18% pada perdagangan di pasar spot dalam sepekan ini.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan dana asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara maupun saham. "Jual neto di pasar SBN sebesar Rp 0,96 triliun dan di pasar saham Rp 0,37 triliun," tulis Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (11/12).
Sepanjang awal tahun hingga 10 Desember, aliran modal asing mencatatkan jual bersih Rp 143,76 triliun di pasar keuangan domestik. Risiko investasi Indonesia yang tercermin dari Credit Default Swap lima tahun naik dari 66,31 basis poin per 4 Desember 2020 menjadi 67,53 bps per 10 Desember 2020 Namun,. imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun dari 6,17% pada kemarin sore menjadi 6,16% pada pagi ini.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan sentimen penggerak aset berisiko dalam satu pekan terakhir berasal dari perkembangan vaksin di berbagai penjuru dunia. Vaksin Covid-19 mulai mendapatkan persetujuan otoritas di beberapa negara
Pfizer dilaporkan tinggal menunggu persetujuan resmi Badan Administrasi Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) setelah komite penasihat lembaga itu memberikan lampu hijau. "Sementara Inggris, Kanada dan Bahrain sudah lebih dulu menyetujui vaksin Pfizer," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (10/12).
Sementara di Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin corona telah tiba di Indonesia hari Minggu (6/12) malam. Presiden Joko Widodo mengatakan vaksin tersebut merupakan produksi Sinovac yang telah menjalani pengujian di Bandung sejak Agustus lalu. Tak hanya itu, Jokowi menjanjikan jutaan vaksin serupa akan tiba di Indonesia awal Januari mendatang.
Meski demikian, Ariston menilai aliran modal asing keluar dari pasar dalam negeri karena belum ada kepastian kapan vaksin disetujui Badan Pemeriksa Obat dan Makanan. "Jika sudah mendapat persetujuan BPOM, mungkin sentimen positif baru bisa masuk lagi," ujar dia.