Rupiah Anjlok Terseret Sentimen Kekhawatiran Varian Baru Covid-19
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,04% ke posisi Rp 14.118 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Senin (21/12). Mengutip Bloomberg, rupiah kian jatuh ke posisi Rp 14.145 per dolar AS hingga pukul 10.10 WIB akibat sentimen kekhawatiran varian baru Covid-129 di Inggris.
Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,05%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,26%, dolar Taiwan 0,09%, won Korea Selatan 0,12%, yuan Tiongkok 0,17%, ringgit Malaysia 0,13%, dan baht Thailand 0,59%. Hanya peso Filipina dan rupee India yang menguat masing-masing 0,04% dan 0,12%.
Kepala Edukasi dan Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyatakan bahwa kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus Covid-19 di dunia telah menekan harga aset berisiko pagi ini. "Kekhawatiran soal virus ini ditambah dengan munculnya kabar varian baru virus corona yang menyebar luas di Inggris dan memicu lockdown baru di sana," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (21/12).
Varian baru Covid-19 ditemukan di Inggris dan lebih cepat menular dari virus corona biasanya. Mutasi tersebut kini mulai menyebar ke negara lain di Eropa. Sejumlah negara di wilayah tersebut kini ramai-ramai menutup perbatasannya dari Negeri Ratu Elizabeth itu.
Perancis dan Irlandia mulai melarang berbagai transportasi dari dan yang datang Inggris selama 48 jam. Belgia dan Ceko menangguhkan seluruh penerbangan ke negara itu selama 24 jam.
Belanda juga melarang kedatangan dari Inggris selama akhir tahun 2020 ini. Sementara Bulgaria melarang penerbangan dari dan ke negara itu hingga 31 Januari.
Melansir laman resmi Worldometers, kasus positif Covid-19 dunia masih terus meningkat dan mencapai 77,17 juta orang. Angka kematian tercatat 1,7 juta dan kesembuhan 54,1 juta.
AS menjadi negara dengan kasus tertinggi yaitu 18,17 juta. Kemudian disusul India, Brazil, Rusia, dan Perancis. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-20 dengan total kasus 664.930. Angka kematian 19.880 dan kesembuhan 541.811.
Selain itu, Ariston mengatakan bahwa perseteruan terbaru AS dan Tiongkok menjadi sentimen negatif. Gedung Putih dikabarkan akan menambah sejumlah perusahaan Negeri Panda ke daftar hitam. "Hal-hal tersebut membuat rupiah melemah meski Kongres AS telah menyepakati stimulus fiksal sebesar US$ 900 miliar," ujar dia.
Anggota parlemen senior Kongres AS mencapai kompromi atas kekuatan pinjaman darurat dari Bank Sentral AS, The Fed pada Sabtu malam (19/12) waktu setempat. Negosiasi sebelumnya terhambatl usulan Senator Patrick Toomey dari Partai Republik untuk menghentikan program pinjaman The Fed.
Dengan seluruh sentimen itu, rupiah berpotensi melemah hari ini dan bergerak di antara Rp 14.080-14.180 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai pergerakan kurs rupiah harian memiliki tren yang masih mengalami fase konsolidasi. Adapun estimasi pergerakan hari ini berada pada Rp 14.070 hingga 14.180 per dolar AS. "Data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan pengaruh tinggi masih minim terhadap pasar," kata Nafan kepada Katadata.co.id.