Tersisa Dua Pekan Lagi, Dana Pemulihan Ekonomi Belum Terserap Rp 211 T

Agatha Olivia Victoria
21 Desember 2020, 18:23
Warga beraktivitas di antara rel kereta berlatar belakang pembangunan Jakarta International Stadium di Jakarta Utara, Minggu (1/11/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan aktivitas perekonomian triwulan III 2020 telah menunjukkan adanya p
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Warga beraktivitas di antara rel kereta berlatar belakang pembangunan Jakarta International Stadium di Jakarta Utara, Minggu (1/11/2020).

Kementerian Keuangan melaporkan sudah ada realisasi penyuntikan Penyertaan Modal Negara Program Pemulihan Ekonomi Nasional kepada BUMN. Namun realisasi anggaran PEN secara keseluruhan hingga 14 Desember 2020 baru mencapai Rp 483,62 triliun atau 69,6% dari pagu Rp 695,2 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan sisa anggaran PMN BUMN akan direalisasikan dalam beberapa hari ke depan. Namun ia tak merinci besaran dana maupun lembaga pelat merah yang telah maupun akan mendapat kucuran itu.

Dengan realisasi tersebut, anggaran pos pembiayaan korporasi telah terserap Rp 8,16 triliun atau 13% dari pagu Rp 60,37 triliun. "Pos ini memang sebagian besar dialokasikan untuk mendukung BUMN," ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa Desember 2020 secara virtual, Senin (21/12).

Adapun gap realisasi sebesar Rp 52,57 triliun untuk PMN BUMN, pinjaman investasi BUMN, serta Lembaga Pengelola Investasi akan dikucurkan pada akhir Desember 2020. Dengan demikian, penyerapan pada kluster ini dapat mencapai 100%.

Selain pembiayaan korporasi, realisasi program PEN terdiri dari pos kesehatan Rp 47,05 triliun, perlindungan sosial Rp 217,16 triliun, dan sektoral K/L dan Pemda Rp 55,68 triliun. Kemudian, dukungan UMKM Rp 106,46 triliun serta insentif usaha Rp 49,12 triliun.

Realisasi anggaran kesehatan baru mencapai 47% dari pagu Rp 99,5 triliun. Outlook realisasi  pos anggaran ini hingga tutup tahun akan sebesar Rp 63,06 triliun. Sisanya sebesar Rp 36,44 triliun bakal digunakan untuk pendanaan program vaksinasi pada tahun depan. 

Sementara itu, dana perlindungan sosial telah terserap sebanyak 94,33% dari alokasi Rp 230,21 triliun. Suahasil menilai anggaran tersebut berhasil menekan laju kemiskinan menjadi 8,99%. "Jika tidak ada anggaran ini kemiskinna bertambah 10,96% karena pandemi Covid-19," ujar dia.

Alokasi anggaran sektoral k/l dan pemda yang sebesar Rp 67,68 triliun telah dibelanjakan sebanyak 82%. Realisasi itu di antaranya merupakan pemberian hibah kepada 101 pemda untuk pemulihan sektor pariwisata. Selain itu, program padat karya k/l telah membantu 2,25 juta tenaga kerja dan Dana Alokasi Khusus Fisik telah menolong 1,39 juta tenaga kerja.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...