Ekonomi Dinilai Stabil, Peringkat Utang Indonesia Dipertahankan Jepang

Agatha Olivia Victoria
22 Desember 2020, 17:52
Japan Credit Rating Agency mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Japan Credit Rating Agency memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi 1,5% pada tahun ini tetapi berpotensi tumbuh 5% pada tahun depan.

Japan Credit Rating Agency, Ltd. mempertahankan peringkat utang atau sovereign credit rating Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil. Peringkat itu mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia yang tahan terhadap guncangan eksternal.

Kepala Manajer Departemen Pemeringkatan Internasional JCR Atsushi Masuda mengatakan ketahanan guncangan eksternal Indonesia didukung fleksibilitas nilai tukar dan kebijakan moneter.

Advertisement

"Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ketergantungan yang relatif tinggi pada sumber daya alam, basis pendapatan masyarakat yang tetap kecil dibanding ukuran perekonomian, dan sistem keuangan domestik yang masih dalam proses pendalaman," tulis Masuda dalam keterangan resminya, Selasa (22/12).

Terdapat dua faktor utama yang mendukung pengukuhan peringkat utang Indonesia. Pertama, upaya pemerintah untuk mengendalikan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian melalui sinergi antara kebijakan fiskal yang ekspansif dengan tetap secara berhati-hati mengelola pembatasan kegiatan ekonomi dan kebijakan Bank Indonesia yang secara agresif namun terukur menyediakan likuiditas bagi perekonomian.

Pembelian langsung obligasi pemerintah oleh bank sentral dapat dibenarkan jika penggunaan dana terbatas pada pengeluaran untuk menahan dampak pandemi dan jika tenggat waktunya didefinisikan dengan jelas sebagai tindakan dalam keadaan darurat. Ini akan memantau bagaimana otoritas moneter akan melaksanakan perjanjian pembelian obligasi.

Berkat sinergi tersebut, perlambatan ekonomi RI pada tahun ini akan moderat dibandingkan negara lain. JCR memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi sekitar 1,5% pada tahun ini.

Jika tidak terjadi pandemi yang berkepanjangan, perekonomian domestik akan kembali ke pertumbuhan sebelum pandemi di atas 5% pada 2021.

Bahkan, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 40% di tengah kebijakan fiskal yang ekspansif tersebut.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement