Sulitnya Bank-bank BUMN Memacu Kredit saat Era Bunga Rendah

Agustiyanti
7 Januari 2021, 12:52
Logo di Gedung Bank Rakyat Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung Bank Rakyat Indonesia

Bank Indonesia sudah menurunkan bunga acuan ke level terendah sepanjang sejarah 3,75% yang mulai diikuti dengan penurunan bunga simpanan dan pinjaman. Namun kredit masih tumbuh lemah dan Otoritas Jasa Keuangan memproyeksikan belum akan kembali ke level sebelum pandemi pada tahun ini, hanya mencapai 6-7%.

Ketua Himpunan Bank Milik Negara Sunarso menjelaskan, tren penurunan suku bunga pinjaman baik produktif maupun konsumtif sebenarnya berlangsung sejak 2015 seiring langkah bank sentral mengubah bunga acuan menjadi BI 7-days reverse repo rate. Perbankan bahkan menurunkan bunga pinjaman saat bunga acuan BI naik pada 2018.

Meski demikian, menurut dia, penurunan suku bunga tak diikuti dengan kenaikan pertumbuhan kredit. Sebaliknya, laju kredit perbankan menghadapi tren penurunan, termasuk kredit di Bank Himbara sejak 2012 saat suku bunga justru cenderung menurun.

Penurunan suku bunga KUR juga tak mendorong agregat pinjaman perbankan. Saat suku bunga KUR turun signifikan pada 2015 dan 2016, pertumbuhan kredit jugtru turun hingga di bawah 10%.

"Tahun 2020, penyaluran kredit BRI untuk sektor ultra mikro dan mikro tumbuh dua digit. Tapi ketika mulai naik ke segmen kecil, menengah, sudah semakin berat pertumbuhannya, bahkan menurun, apalagi kredit korporasi," ujar Sunarso yang juga menjabat sebagai dirut BRI saat berbincang dengan para pemimpin redaksi, Rabu (6/1).

Dengan melihat kondisi tersebut, Sunarso mengatakan bunga pinjaman bukan faktor utama pendorong pertumbuhan kredit. Variabel yang paling sensitif terhadap kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Himbara menilai pertumbuhan kredit perlu dibebankan secara proporsional di industri perbankan. Bank Himbara saat ini mendominasi pangsa pasar dari sisi pinjaman dan simpanan. 

"Bank-bank BUMN tidak menjadi market leader cost of fund sehingga ada keterbatasan untuk memimpin penurunan bunga kredit. Ada bank swasta yang biaya dananya lebih rendah," katanya.

Berdasarkan data Himbara, terdapat bank swasta nasional yang memiliki biaya dana hanya 1,47%, turun 0,53% secara tahunan. Sementara biaya dana BRI hanya turun 0,08% secara tahunan menjadi 3,45%, Bank Mandiri turun 0,4% menjadi 2,77%, BNI turun 0,34% menjadi 2,86%, dan BTN turun 0,31% menjadi 5,56%.

"Ada beberapa penyebabnya, terutama karena masih adanya simpanan-simpanan berbiaya mahal (deposito) di bank BUMN. Bank-bank BUMN menarik simpanan yang lebih besar, yang konsekuensinya mempengaruhi besaran bunga simpanan," ujarnya

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...