Ekspor ke AS Melonjak pada Desember Ditopang Pakaian dan Aksesoris
Lonjakan kasus Covid-19 masih membayangi perekonomian Amerika Serikat. Namun, ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam pada Desember justru mencatatkan kenaikan paling tinggi dibandingkan negara tujuan lainnya
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor nomigas ke Negeri Paman Sam naik 16,57% dari US$ 1,61 miliar menjadi US$ 1,87 miliar. "Komoditas yang memberi sumbangan besar ke sana yaitu pakaian dan aksesorisnya, serta lemak dan minyak hewan nabati," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pengumuman Ekspor Impor Desember, Jumat (15/1).
Nilai ekspor pakaian dan aksesoris rajutan ke negara tersebut naik US$ 59,9 juta. Kemudian ekspor pakaian dan aksesoris bukan rajutan naik US$ 42,7 juta, serta lemak dan minyak hewan nabati US$ 31,5 juta.
Di sisi lain, impor nonmigas ke AS pada bulan lalu turun 2,47% menjadi US$ 640,9 juta sehingga neraca dagang nonmigas antara Indonesia dan AS surplus mencapai US$ 1,23 miliar.
Secara keseluruhan tahun, neraca dagang nonmigas Indonesia dengan AS berhasil mencetak surplus sebesar US$ 11,13 miliar. Ekspor naik 4,58% mencapai US$ 18,62 miliar, sedangkan impor turun 16,2% menjadi US$ 7,49 miliar
Selain ke AS, peningkatan ekspor nonmigas cukup besar juga terjadi ke India dengan kenaikan US$ 254,6 juta, Belanda US$ 100,2 juta, Korea Selatan US$ 82,2 juta, dan Jepang US$ 63,3 juta. Di sisi lain, terjadi penurunan ekspor ke Jerman US$ 32,4 juta, Australia US$ 31,1 juta, Thailand US$ 29,7 juta, Kenya US$ 14,6 juta, dan Brazil US$ 14,2 juta.