Kans Berlanjutnya Kinerja Positif Neraca Dagang RI Tahun Ini

Agustiyanti
15 Januari 2021, 19:44
Telaah - Pusat Logistik Berikat
123RF.com/Cheangchai Noojuntuk
  • Kinerja ekspor dan impor membaik pada Desember 2020.
  • Nilai ekspor pada Desember 2020, tertinggi sejak Desember 2013.
  • Kinerja ekspor impor tahun ini bergantung pada pemulihan ekonomi domestik dan negara utama perdagangan.

Kabar gembira datang dari kinerja ekspor dan impor yang membaik pada Desember 2020. Nilai ekspor bulan lalu bahkan mencatatkan capaian tertinggi sejak Desember 2013, ditopang kenaikan ekspor nonmigas ke Amerika Serikat dan India. Sementara kinerja perdagangan luar negeri pada tahun ini akan bergantung antara lain pada prospek pemulihan Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, ekspor pada Desember mencapai US$ 16,54 miliar, naik 8,39% secara bulanan dan 14,5% secara tahunan. Kinerja ini sangat menggembirakan di tengah pandemi, mengingat ekspor pada Desember biasanya menurun karena terdapat libur panjang.

Advertisement

Sementara itu, impor naik 14,4% secara bulanan meski masih turun tipis 0,04% secara tahunan menjadi US$ 14,4 miliar.

"Kami berharap pertumbuhan ekspor impor ini akan stabil, tetapi kuncinya kembali ada pada penanganan kesehatan di Indonesia maupun beberapa negara tujuan utama ekspor," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pengumuman Ekspor Impor Desember, Jumat (15/1).

Suhariyanto berharap vaksinasi yang sudah dimulai di Indonesia dan sebagian besar negara tujuan utama ekspor Indonesia dapat mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Dengan demikian, kinerja ekspor dan impor dapat terus meningkat. 

Pada Desember, ekspor ke Amerika Serikat naik paling tinggi mencapai US$ 265,9 juta atau 16,57% dibandingkan November menjadi US$ 1,87 miliar. Disusul ekspor ke India yang naik US$ 254,6 juta menjadi US$ 1,22 miliar dan Korea Selatan US$ 822 juta menjadi US$ 578,7 miliar.

"Kenaikan ekspor ke AS disumbang paling besar oleh ekspor pakaian dan aksesoris," kata Suhariyanto.

Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua Indonesia dengan porsi mencapai 12,08% dari total ekspor. Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan porsi ekspor mencapai 21,39%.

Ekspor Indonesia ke Tiongkok pada bulan lalu mencapai US$ 3,319 miliar pada Desember, naik US$ 1,8 juta dibandingkan bulan sebelummnya. Meski demikian, total ekspor Indonesia ke Tiongkok sepanjang tahun tahun lalu naik 19,31% dibandingkan 2019 menjadi US$ 29,93 milar.

"Barang utama yang kita ekspor ke Tiongkok pada Desember adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, serta minyak dan hewan nabati," ujarnya.

Bergantung pada Pemulihan AS dan Tiongkok

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, perbaikan kinerja ekspor dan impor dalam dua bulan terakhir dipengaruhi oleh perbaikan aktivitas perekonomian global termasuk ekonomi domestik. Ini ditandai oleh peningkatan PMI manufaktur di negara mitra dagang Indonesia, seperti Tiongkok, AS, India, dan juga Jepang.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement