Rupiah Berpotensi Menguat Pekan Ini Ditopang Pelantikan Joe Biden

Agatha Olivia Victoria
18 Januari 2021, 09:49
Nilai tukar rupiah dan dolar, joe biden, tiongkok, pandemi corona
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Ilustrasi. Rupiah pekan ini diproyeksi menguat seiring sentimen pelantikan Joe Biden dan data Tiongkok yang membaik.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,03% ke level Rp 14.025 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini. Namun, rupiah berpotensi menguat pekan ini ditopang sentimen pelantikan Presiden Terpilih AS Joe Biden dan data ekonomi Tiongkok yang membaik. 

Mengutip Bloomberg, rupiah kian melemah ke posisi Rp 14.065 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB.  Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura turun 0,05%, won Korea Selatan 0,32%, rupee India 0,03%, ringgit Malaysia 0,19%, dan baht Thailand 0,09%.  Sementara itu, yen Jepang menguat 0,14%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Taiwan 0,11%, peso Filipina 0,05%, dan yuan Tiongkok 0,03%.

Advertisement

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, dinamika politik AS yang kondusif menjelang pelantikan Biden merupakan katalis positif bagi pergerakan mata uang selain dolar AS. Ini seiring penantian kepastian stimulus fiskal yang lebih besar dari janji Biden dalam kampanye. "Rupiah berpotensi menguat dalam rentang Rp 13.980-14.110 per dolar AS," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Senin (18/1).

Sentimen positif juga berpotensi datang dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal keempat tahun lalu yang naik dari kuartal ketiga sebesar 4,9% menjadi 6,2%. Hal ini  Bangkitnya pertumbuhan ekonomi Negeri Panda menunjukkan semakin kuatnya tanda perbaikan kinerja ekonomi dunia.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, pasar akan mencermati beberapa rilis data dari Tiongkok seperti pertumbuhan ekonomi, produksi industri, dan penjualan ritel yang akan dirilis besok. Hal tersebut menjadi sentimen selain penantian pelantikan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Januari 2021. "BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada awal tahun ini," ujar Josua kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement