Marak PHK, Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Tenaga Kerja Naik Jadi Rp 33 T

Agustiyanti
19 Januari 2021, 10:43
bpjs ketenaga kerjaan, klaim jaminan hari tua, bpjs
ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Ilustrasi. Total pesertaaBPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Desember 2020 mencapai 50,72 juta pekerja. Sementara jumlah peserta dari ssi pemberi kerja mencapai 683 ribu perusahaan.

Pandemi Covid-19 menyebabkan jutaan orang terkena pemutusan hubungan kerja. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mencatat, klaim Jaminan Hari Tua sepanjang tahun lalu 254,25% dibandingkan 2019 menjadi Rp 33,1 triliun. 

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Sutanto menjelaskan, jumlah pengajuan klaim JHT naik dari 2,2 juta pada 2019 menjadi 2,5 juta pengaduan. Secara total, klaim yang dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan meningkat 20% menjadi Rp 36,5 triliun.

Sementara itu, klaim yang dibayarkan untuk Jaminan Kematian mencapai 35 ribu kasus senilai Rp 1,35 triliun, Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 221 ribu kasus senilai Rp 1,55 triliun dan Jaminan Pensiun sebanyak 97,5 ribu kasus senilai Rp 489,48 miliar.

"Walaupun banyak terjadi pemutusan hubungan kerja akibat berkurangnya pendapatan usaha sebagai dampak dari pandemi Covid-19, BPJAMSOSTEK tetap dapat melakukan akuisisi peserta sebanyak 17,4 juta pada 2020,"  ujar Agus dikutip dari Antara, Senin (18/1).

Meski demikian, total peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga akhir Desember 2020 turun dari 54,97 juta pekerja menjadi 50,72 juta pekerja. Sementara jumlah peserta dari ssi pemberi kerja mencapai 683 ribu perusahaan, naik dibandingkan 2019 sebanyak 681.429.

BPJS Ketenagakerjaan mencatat dana kelolaan hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 486,38 triliun. Hasil investasi sepanjang 2020 mencapai Rp 32,3 triliun dengan imbal hasil pengembanga investasi sebesar 7,38%.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Sutanto menjelaskan, penerimaan iuran pada tahun lalu mencapai Rp 73,31 triliun, turun tipis dibandingkan tahun sebelumnya Rp 73,43 triliun. Namun, dana kelolaan secara keseluruhan berhasil tumbuh 12,59% menjadi Rp 486,38 triluun.

Hasil investasi tumbuh 10,58% menjadi Rp 32,3 triliun, sedangkan imbal hasil pengembangan investasi atau yield of investment naik dari 6,08% menjadi 7,38%.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...