Menyingkap Wajah Para Petinggi Lembaga Raksasa Pengelola Investasi RI

Agustiyanti
20 Januari 2021, 19:47
presiden jokowi, indonesia investment authority, LPI sovereign wealth fund, swf
Leo Lintang/123rf
Ilustrasi. Indonesia Investment Autority (INA) berpotensi mengelola dana mencapai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun.
  • Jajaran dewan pengawas dan direksi LPI atau Indonesia Investment Authority akan ditetapkan bulan ini.
  • Lima orang dewan direksi dan tiga orang dewan pengawas berasal dari unsur profesional.
  • Indonesia Investment Authority berpotensi mengelola investasi ribuan triliun rupiah.

Presiden Joko Widodo akan menetapkan jajaran dewan pengawas dan direksi Lembaga Pengelola Investasi pada bulan ini. Lembaga yang akan memiliki nama resmi Indonesia Investment Autority (INA) ini berpotensi mengelola dana mencapai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mengatakan pihaknya telah menyetujui tiga calon nama yang diajukan Presiden Joko Widodo. Proses konsultasi antara pemerintah dengan DPR telah dilaksanakan. Adapun ketiga nama dewan pengawas tersebut yakni CEO Plataran Group Yozua Makes, Komisaris Utama Creador Indonesia Darwin Cyril Noerhadi, dan Komisaris Permata Haryanto Sahari sebagai calon dewan pengawas LPI.

Advertisement

"Sesuai mekanisme, DPR akan berkirim surat kepada Presiden untuk dapat menerima usulan tiga nama calon anggota Dewan Pengawas LPI," ujar Puan usai pertemuan konsultasi pemerintah dengan DPR, Rabu (20/1).

Yozua Makes merupakan pendiri dan pemiliki Plataran Group yang bergerak di bidang perhotelan, salah satunya di kawasan wisata prioritas Borobudur. Nama Plataran juga sempat mencuat saat disebut sebagai investor di Taman Nasional Komodo.

Selain terlibat dalam bisnis perhotelan, Yozua merupakan pengacara di bidang keuangan perusahaan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang praktik keuangan perusahaan, merger dan akuisisi, serta pasar modal dan hukum investasi. Ia juga menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Universitas Pelita Harapan.

Lalu Darwin Cyril Noerhadi merupakan Komisaris Utama Creador Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang private equity. Ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Medikaloka Hermina Tbk dan pernah menjadi Komisaris Utama Mandiri Sekuritas dan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta.

Sementara itu, Haryanto Sahari merupakan Komisaris Independen PermataBank yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011. Haryanto juga merupakan Anggota Komite Audit di UI sejak November 2016 dan Anggota Komite Audit PT Unilever, Tbk. sejak Oktober 2016.

Dewan pengawas LPI akan terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan tiga anggota dari kalangan profesional tersebut. Setelah dewan pengawas ditetapkan, selanjutnya dibentuk beberapa komite antara lain berfungsi untuk memilih dewan direktur sebanyak lima orang dari kalangan profesional.

Meski dewan pengawas belum ditetapkan, beredar nama-nama yang masuk dalam bursa pencalonan dewan direksi LPI. Mengutip Bloomberg, sumber yang enggan disebutkan namanya menyebut Pandu Sjahrir menjadi calon kuat di antara beberapa nama untuk memimpin jajaran direksi sovereign wealth fund tersebut.

Pandu saat ini menjabat sebagai Komisaris Bursa Efek Indonesia. Selain itu, keponakan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ini juga masih menempati posisi Presiden Komisaris Sea Group, Managing Partner Indies Capital Partners, dan Direktur PT Toba Bara Sejahtera.

Nama lain yang juga masuk dalam jajaran direksi yakni Komisaris Independen Holding Asuransi BUMN Arief Budiman, Direktur Utama PT Indika Energy Arsjad Rasjid, Direktur Utama CIMB Niaga Tigor Siahaan, dan Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rizal Gozali.

Pandu Sjahrir, Arsjad Rasjid, dan Arief Budiman yang menanggapi pesan singkat Katadata.co.id enggan  mengomentari kabar tersebut. "Sebaiknya ditanyakan ke Kementerian" ujar Arief kepada Katadata.co.id.

Sementara itu, Katadata.co.id hingga kini belum dapat menghubungi Tigor Siahaan dan Rizal Gozali.

Presiden Joko Widodo mengatakan penetapan dewan pengawas akan dilakukan pada pekan ini. Ia berharap lembaga ini dapat mulai beroperasi dan mulai mengelola investasi pada kuartal pertama tahun ini.

"Saya tanya ke Ibu Menkeu, berapa target investasi yang akan masuk ke INA dalam 1-2 bulan lembaga ini berdiri? Di jawab kira-kira US$ 20 miliar, ini dana yang besar sekali," ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa keuangan 2021 melalui streaming video, Jumat (15/1).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement