Prospek Cerah Investasi di Tengah Euforia Vaksinasi dan Kehadiran SWF

Agustiyanti
25 Januari 2021, 20:33
SWF, vaksinasi Covid-19, SWF, sovereign wealth fund, investasi
Thampapon Otavorn/123rf
Ilustrasi. BKPM mencatat realisasi investasi mencapai Rp 826 triliun pada tahun lalu, naik dibandingkan 2019.
  • BKPM mencatat realiasi investasi tahun lalu mencapai Rp 826 triliun.
  • Jokowi meminta BKPM mengejar target investasi Rp 900 triliun tahun ini. 
  • Pelaksanaan vaksinasi hingga LPI akan mendorong investasi asing masuk. 

Senyum tak putus dari bibir Bahlil Lahdilala saat memaparkan data realisasi investasi di akhir tahun lalu. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menyebut investasi pada tahun lalu berhasil tumbuh dibandingkan 2019 mencapai Rp 826 triliun meski ekonomi tengah terpukul Pandemi. Ia pun optimistis mampu mengejar target yang diberikan Presiden Joko Widodo pada tahun ini mencapai Rp 900 triliun.

"Bappenas menargetkan investasi tahun ini Rp 856 triliun, tetapi dalam beberapa kesempatan, Bapak Presiden memerintahkan kami harus mengejar investasi Rp 900 triliun," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV 2020 melalui Video Streaming Senin (25/1)

Advertisement

Bahlil mengatakan tak mudah mencapai target yang diberikan presiden. Namun, ia akan memformulasikan sejumlah strategi untuk mengejar target tersebut. Salah satunya melalui satuan tugas yang telah dibentuk untuk berkomunikasi dengan para investor.

"Satuan tugas ini berfungsi untuk memberika solusi bersama atas masalah para investor dalam merealisasikan investasi," kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan, realisasi investasi pada tahun ini terutama akan didukung oleh rampungnya Undang-Undang Cipta Kerja dan mulai berjalannya vaksinasi. "Dua hal ini memberikan kepercayaan kepada publik," katanya.

Tahun lalu, menurut dia, realisasi investasi berhasil melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 817 triliun meski ekonomi terpukul pandemi. Namun, target realisasi investasi tersebut sudah dipangkas dari target sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 886 triliun. 

"Banyak pengusaha bilang ke saya, Rp 700 triliun sudah bagus di tengah pandemi. Intinya jangan pesimistis, ini  juga berkat kerja keras semua pihak," katanya.

Penanaman modal dalam negeri berhasil tumbuh 7% menjadi Rp 413,5 triliun, sedangkan penanaman modal asing turun 2,4% menjadi Rp 412,8 triliun. "Porsi PMDN dan PMA ini seimbang, bahkan domestik lebih tinggi sedikit. Ini mungkin pertama kali dalam sejarah," ujarnya.

Meski PMA turun, menurut dia, realisasi investasi asing masih lebih baik dibandingkan kondisi global. Aliran modal asing langsung secara global turun hingga 30% selama pandemi Covid-19. "Kita turun kurang dari 10%," katanya. 

Singapura masih menjadi penanam modal terbesar mencapai US$ 9,78 miliar, disusul Tiongkok US$ 4,84 miliar, Hong Kong US$ 3,53 miliar, Jepang US$ 2,58 miliar dan Korea Selatan US$ 1,84 miliar. Penanaman modal asing saat ini lebih banyak di arahkan ke luar Pulau Jawa. Wilayah di Luar Jawa yang mendapatkan investasi terbesar pada tahun lalu adalah  Maluku Utara mencapai Rp 2,41 miliar. Maluku Utara berada diposisi ketiga tujuan investasi asing setelah Jawa Barat dan Jakarta. 

Realisasi investasi ssecara keseluruhan pada tahun lalu juga  mulai bergeser ke luar pulau Jawa dengan porsi investasi kini mencapai 50,5%. Meski demikian, lima provinsi yang mendapatkan investasi paling banyak masih berada di Jawa, yakni di Jawa Barat Rp 120,4 triliun dengan porsi mencapai 14,6%. Kemudian Jakarta mencapai Rp 95 triliun dengan porsi 11,5%, Jawa Timur Rp 78,3 triliun atau 9,5%,  Banten Rp 60,2 triliun atau 7,5%, dan Jawa Tengah Rp 50,2 triliun atau 6,1%. 

"Pulau Jawa saat ini sudah menjadi altenatif investasi. Tahun lalu, porsi investasi di luar Jawa masih mencapai 46,3%," kata Bahlil. 

Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai BKPM mampu mencapai target sebesar Rp 900 triliun pada tahun ini. Peluang untuk mengerek investasi datang dari keyakinan pandemi Covid-19 yang mulai mereda dan berakhir pada tahun ini sehingga ekonomi dan konsumsi kembali meningkat.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement