Sri Mulyani Taksir Anggaran Pemulihan Ekonomi Membengkak Jadi Rp 619 T

Agatha Olivia Victoria
3 Februari 2021, 16:32
PEN, anggaran, sri mulyani, pandemi corona
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan anggaran PEN menunjukkan Covid-19 masih menjadi prioritas penting pemerintah.

Pemerintah memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 mencapai Rp 553,1 triliun. Namun, angka tersebut berpotensi meningkat seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kebutuhan dana PEN bahkan bisa meningkat hingga Rp 619 triliun pada tahun ini. "Semalam, kami baru diskusi dengan kementerian dan kementerian koordinator lain," ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2).

Advertisement

Peningkatan alokasi anggaran tersebut salah satunya datang dari tambahan insentif perpajakan yang akan dimasukkan dalam program PEN 2021. Alokasi anggaran untuk insentif usaha diperkirakan mencapai Rp 42 hingga 62 triliun, termasuk insentif untuk tenaga kesehatan.

Perkiraan anggaran PEN 2021 sebesar Rp 553,1 triliun, terdiri dari dana di bidang kesehatan Rp 104,7 triliun, perlindungan sosial Rp 150,96 triliun, program prioritas Rp 141,36 triliun, serta bantuan UMKM dan korporasi Rp 156,6 triliun.

Anggaran untuk bidang kesehatan dialokasikan untuk vaksin Covid-19, fasilitas dan infrastruktur medis, biaya klaim perawatan kesehatan, insentif tenaga medis dan santunan kematian, serta bantuan iuran peserta kelas III BPJS Kesehatan. Kemudian, bantuan perlindungan sosial diberikan dalam bentuk Program Keluarga Harapan, kartu sembako, kartu prakerja, bantuan langsung tunai, subsidi kuota internet, dan diskon listrik.

Anggaran juga diberikan untuk program prioritas, seperti dukungan pariwisasta, ketahanan pangan, pengembangan teknologi, pinjaman daerah, program intensif pekerja, pengembangan daerah industri, dan program prioritas lainnya. Sementara dukungan UMKM dan korporasi akan diberikan dalam bentuk subsidi bunga KUR dan non-KUR, jaminan batas kerugian UMKM dan korporasi, imbal jasa penjaminan UMKM dan korporasi, program PEN lainnya, penempatan dana pemerintah, serta penyertaan modal negara kepada BUMN.

Dengan potensi kenaikan dana tersebut, Bendahara Negara menuturkan bahwa alokasi anggaran PEN 2021 kemungkinan hampir menyamai dana PEN 2020 yang sebesar Rp 695,2 triliun. "Ini menunjukkan Covid-19 masih menjadi prioritas penting pemerintah," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement