Rupiah Anjlok ke 14.235/US$ Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Agatha Olivia Victoria
26 Februari 2021, 16:51
rupiah, rupiah melemah, rupiah anjlok
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Rupiah melemah terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah anjlok 1,08% ke level Rp 14.235 per dolar Amerika Serikat pada penutupan pasar spot sore ini, Jumat (26/2). Rupiah melemah tertekan sentimen imbal hasil alias yield obligasi AS yang terus mencetak rekor.

Mayoritas mata uang Asia turut melemah terhadap dolar AS sore ini. Mengutip Bloomberg, won Korea Selatan turun 1,41%, rupee India 1,01%, dolar Hong Kong 0,03%, dolar Singapura 0,14%, dolar Taiwan 0,22%, yuan Tiongkok 0,13%, ringgit Malaysia 0,25%, dan baht Thailand 0,03%. Sementara itu, yen Jepang dan peso Filipina berhasil menguat masing-masing 0,15% dan 0,1%.

Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR), rupiah melemah 0,89% ke level Rp 14.229 per dolar AS. Kurs itu dipublikasikan Bank Indonesia pada pukul 10.00 WIB.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah melemah tajam sore ini karena kenaikan yield obligasi AS yang terus mencetak level tertinggi baru tahun ini. "Kemarin menyentuh kisaran 1,56%," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (26/2).

Kenaikan imbal hasil obligasi negara itu menjadikan dolar AS lebih menarik karena spread dengan yield aset berisiko lainnya, termasuk rupiah semakin mengecil. Apalagi, lanjut Ariston, BI memangkas tingkat suku bunga acuannya baru-baru ini.

Usai BI menurunkan bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 3,75% menjadi 3,5%, rupiah terus melemah ke level Rp 14.025 per dolar AS pada penutupan pasar spot, Kamis (18/2). Keesokan harinya hingga beberapa hari ke depan, rupiah terus turun meski sempat menguat tipis berkat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, The Fed Jerome Powell pada Rabu (24/2).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...