Rupiah Kian Melemah ke 14.440/US$ Terpukul Kabar Positif dari AS

Agatha Olivia Victoria
24 Maret 2021, 10:05
rupiah, the fed, proyeksi inflasi AS
ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,18% ke level Rp 14.422 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi hari ini, Rabu (24/3). Rupiah loyo akibat pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve terkait proyeksi inflasi AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah ke Rp 14.445 per dolar AS.  Mayoritas mata uang Asia pun melemah pada pagi ini. Dolar Hong Kong turun 0,02%, dolar Singapura 0,19%, dolar Taiwan 0,31%, won Korea Selatan 0,44%, peso Filipina 0,1%, rupee India 0,08%, yuan Tiongkok 0,11%, ringgit Malaysia 0,18%, dan baht Thailand 0,01%. Hanya yen Jepang yang terlihat menguat 0,06%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan rupiah berpeluang melemah dalam jangka pendek jika sentimen penguatan dolar AS masih berlanjut. "Kenaikan dolar di tengah pernyataan terbaru dari Gubernur The Fed Jerome Powell semalam yang mengatakan bahwa inflasi akan terus naik di sepanjang tahun ini," kata Faisyal kepada Katadata.co.id, Rabu (24/3).

Meski demikian, Powell juga mengatakan bahwa bank sentral memiliki alat untuk memastikan inflasi di kisaran 2%. Di sisi lain, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan pulih lebih cepat dari perkiraan.

Faisyal menambahkan, sentimen lain yang berpotensi memicu pelemahan rupiah adalah outlook  hindar aset berisiko. "Keraguan tersebut terjadi di tengah kembali munculnya keraguan pasar terhadap pemulihan ekonomi global karena pandemi Covid-19," ujar dia.

Melansir Worldometers, kasus positif Covid-19 di dunia telah mencapai 124,79 juta orang. Angka kematian yakni 2,75 juta dan kesembuhan 100,82 juta.

Di dalam negeri, Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan penambahan kasus positif untuk pertama kalinya meningkat pada pekan ini. Padahal, kasus Covid-19 selama empat minggu sebelumnya terus turun. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus baru pada pekan ini mencapai 2,3%. Meskipun angkanya kecil, penambahan kasus positif seharusnya terus  ditekan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...